"Pak lurah ado di sini, mereka malah balik. tidak betul itu," katanya.
Ia lalu menegaskan bahwa kejadian tersebut harus menjadi catatan penting bagi seluruh kelurahan di Kota Palembang.
"Ini bisa jadi catatan. Karena kalau hari Jumat itu seharusnya pegawai baru boleh pulang jam setengah lima," ujarnya.
Dalam keterangannya, Ratu Dewa menyampaikan bahwa kantor kelurahan merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan publik.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.
"Kantor lurah itu jadi garda terdepan untuk melayani warga. Masa yang dekat rumah ku malah karyawannya kurang lengkap, beda dengan kelurahan lain yang masih lengkap di jam kantor," tambahnya.
Ratu Dewa pun memberikan peringatan keras, terutama kepada lurah dan pegawai yang terlihat abai terhadap tugas. Ia mengatakan bakal memantau secara berkala dan menjatuhkan sanksi bagi pegawai yang tidak menunjukkan perubahan.
"Masih ado beberapo kelurahan yang belum ado raso tanggung jawab, disiplin dalam menjalani amanah," tulisnya dalam caption video unggahannya.
"Apolagi kelurahan dekat rumah dewek yang tiap hari kito lewati, ternyato masih banyak pegawai yang kerjo nyo budi pcalan (nak di jingok dulu baru icak-icak begawe)," lanjutnya.
Baca Juga: 3 Mahasiswa Pendemo Gibran Ditangkap Paspampres, Wali Kota Blitar: Saya Malu dan Kecewa Sekali
Tak hanya teguran, Ratu Dewa juga berencana untuk menjatuhkan sanksi administratif yang cukup berat.
"Kedepan kito pantau dan hukum berat. Bila perlu tukin, TPP, dan lainnya dikurangi kalau kinerjanya masih tidak berubah," tegasnya.
Unggahan tersebut pun ramai diserbu komentar warganet. Banyak yang mendukung sikap tegas sang wali kota.
"Mantab pak," tulis seorang warganet.
"Nah ini baru lurah dekat rumah, gimana yang di ujung kota?" sahut netizen lainnya.
Ada juga yang mengaku puas melihat aksi sidak tersebut. "Seneng nian aku kalau jingok belari tekocar-kacir," tulis salah satu pengguna Instagram sambil menambahkan emoji tertawa.
Berita Terkait
-
3 Mahasiswa Pendemo Gibran Ditangkap Paspampres, Wali Kota Blitar: Saya Malu dan Kecewa Sekali
-
5 Fakta Soal Pernyataan Ronald Siahaan Atlet MMA yang Sindir Wali Kota Pematangsiantar
-
Banyak ASN Pemprov DKI 'Ngakalin' Imbauan Naik Angkutan Umum Tiap Rabu, Pramono Diminta Sidak
-
Wamenaker Sidak PT Artaboga, Diduga Tahan Ijazah Pekerjanya Hingga 5 Tahun
-
Asyik Joget di Hajatan, Panggung Roboh dan Puluhan Warga Terjatuh
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa