Ustaz Felix Siauw bahkan menolak solusi dua negara yang seringkali diusung sebagai jalan tengah.
"Solusi dua negara dianggap bukan jalan keluar karena justru itulah akar masalahnya, yaitu adanya entitas yang datang dan merebut tanah orang lain," jelasnya lugas.
Menurutnya, "satu-satunya cara adalah penjajah harus hengkang dari tanah yang dijajahnya." Dan bagaimana cara mencapai ini? "Dengan mencabut dukungan domestik terhadap Israel," jawabnya.
Mengurai Benang Dukungan Global
Dalam pandangan Ustaz Felix, kekuatan Israel sangat bergantung pada dukungan negara-negara adidaya.
"Israel tidak sekuat yang terlihat; kekuatannya berasal dari dukungan negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat," ungkapnya. Ia bahkan menyebut angka spesifik: "Amerika Serikat memasok 70-80% persenjataannya [Israel]".
Dengan logika sederhana, ia berargumen, "Jika rakyat Amerika menolak, pasokan senjata bisa berhenti".
Namun, Amerika Serikat bukanlah satu-satunya negara yang menjadi sorotan Ustaz Felix. Ia juga menyebutkan negara-negara lain yang turut menjadi pilar dukungan bagi Israel, di antaranya "Jerman (kapal dan persenjataan laut), Italia, Kanada, Prancis, dan India".
Pesannya jelas: "Jika penduduk negara-negara ini menekan pemerintah mereka untuk mencabut dukungan, Israel akan runtuh".
Baca Juga: Netanyahu Curhat RS Israel Dirudal Iran, Erdogan: Kalian Mengebom 35 RS Gaza Palestina!
Kekuatan Edukasi dan Suara Publik di Era Digital
Ustaz Felix Siauw melihat era media sosial sebagai alat yang sangat powerful untuk mencapai tujuan ini.
"Di era media sosial saat ini, edukasi dan penyadaran publik bisa dilakukan lebih cepat dibandingkan masa Perang Vietnam," tegasnya.
Ia menekankan pentingnya informasi: "Mengedukasi orang tentang apa yang terjadi adalah kunci".
Baginya, ini adalah proses yang akan memicu efek domino. "Ketika orang-orang terdidik dan sadar, mereka akan bersuara dan menekan pemerintah masing-masing untuk menghentikan dukungan terhadap Israel," pungkasnya.
Mengutip Al-Qur'an, Ustaz Felix juga menyentuh aspek spiritual dari dukungan ini, dengan menyebutkan bagaimana "Bani Israil dikuatkan dengan harta dan pengikut". Ini mengisyaratkan bahwa dengan menghentikan "aliran dana (bahan bakar)" tersebut, kekuatan mereka akan berkurang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Bukannya Menolong, Pria Ini Kepergok Curi Lampu Bus Kecelakaan dan Reaksinya Bikin Geram
-
Kemlu RI Klarifikasi Foto Prabowo di Israel, Tegaskan Konsistensi Dukung Kedaulatan Palestina
-
Pemerasan Calon TKA di Kemnaker, KPK Periksa 2 Saksi
-
Lingkaran Dalam Riza Chalid Mulai 'Ditarik', Kejagung Periksa Direktur OTM
-
Kemlu RI Buka Suara soal Reklame Abraham Shield, Israel Catut Foto Prabowo Buat Alat Propaganda?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: 38 Orang Hilang, Pencarian Masih Berlanjut
-
Siapa Pendiri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Pondok Tertua di Jatim, Bangunan Ambruk Timpa 100 Santri
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Pansus DPRD DKI Selesaikan Pembahasan Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Tambah 1 Pasal
-
Terkuak! Burung Merak yang Viral di Jaktim Ternyata Milik Bamsoet, Emang Boleh Dipelihara?