Suara.com - Di tengah pusaran polemik ijazah Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi yang memanas, sebuah nama baru yang selama ini berada di balik layar tiba-tiba terlempar ke panggung utama.
Adalah politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, dalam sebuah wawancara eksplosif, menunjuk satu sosok yang ia sebut sebagai figur sentral dan kunci dalam dugaan pembuatan dokumen akademis tersebut, dia adalah Deni Iskandar.
Menurut Beathor, Deni Iskandar bukanlah orang sembarangan. Ia adalah seorang aktivis dan pentolan PDIP di DKI Jakarta yang memiliki jaringan luas, termasuk akses ke orang-orang yang mampu "menyelesaikan" berbagai urusan dokumen di pusat percetakan legendaris, Pasar Pramuka.
Dalam narasinya, Beathor menempatkan Deni sebagai penghubung utama antara pihak Jokowi dengan para pembuat ijazah.
Klaim paling mengejutkan adalah adanya sebuah barter politik tingkat tinggi. Menurut Beathor, peran krusial yang dimainkan oleh Deni Iskandar tidaklah gratis.
Disebut ada sebuah janji manis berupa jabatan basah di salah satu BUMD paling strategis di Ibu Kota yang telah disiapkan sebagai imbalannya.
"Deni dijanjikan oleh Jokowi, dijanjikan oleh Pras (Prasetyo Edi Marsudi) menjadi Direktur Utama Pasar Jaya," ungkap Beathor Suryadi dengan tegas dalam perbincangannya di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up! yang tayang pada Minggu (22/6/2025).
Pernyataan ini membuka kotak pandora mengenai adanya dugaan kesepakatan politik di balik layar pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Beathor melukiskan Deni Iskandar sebagai bagian dari "tiga serangkai" bersama Prasetyo Edi Marsudi dan Boy Sadikin, yang menjadi motor pemenangan di Jakarta saat itu.
Baca Juga: Siapa Beathor Suryadi, Politikus PDIP yang Sebut Ijazah Jokowi Dibuat di Pasar Pramuka
Peran Deni, menurutnya, adalah menjadi 'operator lapangan' yang memastikan semua persyaratan, termasuk dokumen yang paling krusial, bisa terpenuhi.
"Deni inilah yang terus memprakarsai pertemuan dengan orang-orang di Pasar Pramuka," ungkap Beathor.
Namun, drama sesungguhnya terjadi setelah kemenangan diraih. Janji yang telah diucapkan, menurut Beathor, tak pernah ditepati.
Posisi empuk sebagai orang nomor satu di PD Pasar Jaya yang telah di depan mata, mendadak sirna. Deni, yang mengharapkan posisi direktur utama, justru hanya ditawari jabatan komisaris, sebuah posisi yang dinilainya tidak sepadan dengan risiko dan pekerjaan yang telah ia lakukan. Penawaran itu pun ditolaknya mentah-mentah.
Kegagalan menepati janji ini, lanjut Beathor, memicu perpecahan hebat di antara lingkar dalam tim pemenangan. Hubungan antara Deni Iskandar dan Prasetyo Edi Marsudi seketika retak.
"Prasnya marah. 'Brengsek tuh si Deni,' katanya. Deni bilang, 'Yang brengsek Pras, enggak nepatin janji'," tutur Beathor, menirukan kembali pertikaian yang terjadi di antara kedua rekannya itu.
Berita Terkait
-
Siapa Beathor Suryadi, Politikus PDIP yang Sebut Ijazah Jokowi Dibuat di Pasar Pramuka
-
Blak-blakan Roy Suryo Akui Cari-cari Kesalahan Jokowi: Yang Hilang Itu Etika
-
Koar-koar Ijazah Palsu, Roy Suryo Ternyata Pendukung Jokowi: Memang Top, Beliau Pintar!
-
Jejak Kontroversial Pasar Pramuka, Dari 'Pasar Skripsi' hingga Terseret Isu Ijazah Jokowi
-
Geger Ijazah Jokowi, Benarkah Dicetak di Pasar Pramuka?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra