Suara.com - Analis Politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Kristian Widya Wicaksono menilai ada sejumlah faktor yang mempengaruhi Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi belum mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum PSI.
Pertama, kata Kristian, faktor sudah adanya Kaesang Pangarep yang maju mendaftar sebagai caketum PSI. Apalagi sudah dinyatakan tak mungkin jika anak berkompetisi dengan sang bapak.
Kemudian faktor selanjutnya adalah tidak adanya dukungan kuat terhadap Jokowi dari pengurus daerah PSI membuat urung mendaftar sebagai caketum.
"PSI juga sebenarnya sudah menantikan pendaftaran Jokowi, namun proses verifikasi internal dan dukungan dari DPW/DPD dinilai belum cukup kuat," kata Kristian kepada Suara.com, Senin (23/6/2025).
Tak kalah penting juga, faktor kesehatan Jokowi yang kekinian jadi sorotan.
"Dalam aspek kesehatan, Jokowi memang sempat mengalami alergi kulit sejak kembali dari Vatikan pada April–Mei 2025, yang menyebabkan perubahan pada wajah dan peradangan ringan," katanya.
"Namun ajudan presiden menegaskan bahwa kondisi tersebut hanya alergi biasa—bukan Stevens–Johnson Syndrome atau autoimun—dan kondisi fisiknya tetap bugar serta pemulihan sudah mulai membaik. Sehingga, faktor kesehatan boleh jadi turut memengaruhi timing keputusan Jokowi, meskipun bukan alasan utama," sambungnya.
Adapun Kristian menambahkan, Jokowi nampaknya masih berhati-hati soal mendaftar jadi caketum PSI.
"Secara keseluruhan, Jokowi tampak berhati-hati dan rasional: ia mempertimbangkan kesiapan organisasi PSI, kalkulasi risiko elektoral, potensi tuduhan dinasti, serta kondisi kesehatannya baru pulih, sebelum bergerak mengambil keputusan besar," tutur dia.
Baca Juga: Said Didu Sindir Kedatangan Pratikno ke Solo Temui Jokowi, Kader PSI Dian Sandi: Istighfar!
"Kalau dia tetap di luar, kekuatannya berubah menjadi figur sentral informal dan pengaruh moral; kalau ia masuk dan sukses, bisa jadi poros politik baru; jika gagal—resikonya nyata reputasi dan kekuasaannya melemah," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik menegaskan, pihaknya lebih setuju jika Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi mendirikan partai baru ketimbang jadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Sebenarnya Projo lebih mendorong Pak Jokowi mendirikan partai politik sendiri, biar ide, cita cita, visi misi Pak Jokowi lebih orginal dan nyata dalam partainya tersebut," kata Freddy kepada Suara.com, Kamis (19/6/2025).
Ia mengatakan, kalau Jokowi pernah mengajak Projo soal ide mendirikan partai baru yakni Partai Super Terbuka.
Nantinya partai itu kebijakan-kebijakan penting partai termasuk pemilihan ketua umum partai dilakukan oleh semua anggota parta "one man one vote", demikian juga kantor partai dan rapat rapat partai yang dilakukan secara virtual.
"Memang tidak gampang untuk mewujudkan ide partai super terbuka ini, karena harus merubah peraturan khusuanya peraturan KPU, dan bisa saja akan mendapat resistensi dari partai partai yang sudah ada sekarang, namun jika kita serius ingin menjawab permasalahan partai yang selama ini dikeluhkan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Said Didu Sindir Kedatangan Pratikno ke Solo Temui Jokowi, Kader PSI Dian Sandi: Istighfar!
-
Kaesang 'Blokir' Jalan Jokowi ke PSI: 'Tak Mungkin Anak Lawan Bapak', Kini Muncul Penantang Baru
-
Bakal Jadi Saingan Kaesang, Agus 'Mulyono' Daftarkan Diri Jadi Caketum PSI
-
Beathor Ungkap Peran Deni Iskandar di Balik Isu Ijazah Jokowi: Dijanjikan Kursi Dirut Pasar Jaya
-
Sebut Tak Tertarik PSI karena Ada Kaesang, Jokowi Bakal Bidik Parpol Lain?
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat