Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, bahwa nama calon duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat sudah ada tetapi belum diserahkan secara resmi ke parlemen untuk diproses secara resmi.
Adapun pos Dubes Indonesia untuk AS sudah kosong sejak Juli 2023, ketika Rosan Roeslani dipanggil pulang Presiden Joko Widodo untuk menjadi wakil menteri BUMN. Sejak itu Dubes Indonesia di AS belum diisi orang baru.
"Kami dapat informasi dari pemerintah bahwa beberapa pos penting itu orangnya sudah siap, dan sudah siap juga dikirim ke DPR untuk dilakukan sesuai mekanisme yang ada di DPR," kata Dasco di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Kendati begitu, ia mengaku, DPR tinggal menunggu nama calon dubes AS itu dikirimkan.
"Namanya sudah di DPR, tetapi sudah diinformasikan, tetapi kita tunggu resminya dari pemerintah," ujarnya.
Dasco sendiri mengatakan, belum mengetahui nama calon Dubes AS tersebut.
"Saya belum tahu, nanti kita lihat," katanya.
"Nah kan ada tadi bilang karena peran strategis tentunya ada beberapa persyaratan penting yang nanti akan disampaikan oleh komisi I pada saat fit and proper," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku bakal meminta pemerintah mempercepat mengusulkan nama untuk dijadikan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Namun ia mengaku enggan mendesak dan menghormati hak prerogratif presiden.
Baca Juga: Rosan Tepis Kabar Ray Dalio Mundur dari Danantara, Begini Katanya
"Terkait itu kan prerogatif presiden, itu urusan eksekutif," kata Puan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Ia mengaku DPR sifatnya hanya menunggu pemerintah mengusulkan nama, lalu nanti menjalan fit and proper test.
"Kalau DPR kan hanya menunggu dari pemerintah saja. Jadi nggak bisa kemudian DPR mendesak, tapi mungkin bisa meminta dipercepat," katanya.
"Tapi kalau kita desak-desak itu prerogatif dari eksekutif atau presiden," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono, mengatakan, memang sedikit atau banyak ada dampak akibat kekosongan kursi duta besar Indonesia di Amerika Serikat.
Terlebih usai Presiden AS Donald Trump menetapkan pembaharuan tarif resiprokal untuk Indonesia.
Berita Terkait
-
Bos Danantara Ungkap Ideal Return Investasi di RI: Minimal 10%
-
Bos Danantara Ungkap Mulai Bidik Investasi Global
-
Megawati Minta Elite Gerindra Jaga Pak Prabowo
-
Ahmad Muzani Ungkap Pesan Prabowo yang Disampaikan Melalui Dasco ke Megawati
-
Dasco-Prasetyo Diam-diam Temui Megawati di Tengah Isu Reshuffle, Bawa Pesan Rahasia untuk Prabowo
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?