Suara.com - Perang Israel vs Iran terus menjadi sorotan. Sementara mata dunia tertuju pada perang ini, Israel ternyata tidak berhenti melakukan serangan terhadap Palestina.
New Arab melaporkan, pasukan Israel membunuh puluhan warga Palestina di titik distribusi bantuan, camp pengungsi Jalur Gaza pada Senin, 23 Juni 2025 dini hari.
Mereka menargetkan penduduk yang putus asa yang berkumpul untuk mengambil bantuan di titik distribusi.
Pasukan Israel menembaki sekelompok orang yang di jalan Salah Al-Din, Selatan Wadi Gaza, tempat yang menjadi lokasi titik distribusi bantuan.
Atas serangan ini, setidaknya ada dua warga Palestina tewas dan 35 lainnya terluka.
Kantor Berita Wafa Palestina mengabarkan, 16 orang dari mereka yang terluka parah karena ditembak, dibawa ke rumah sakit Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat, Gaza.
Sejumlah warga Palestina juga tewas setelah militer Israel menembaki orang-orang yang sedang menunggu untuk mengambil bantuan kemanusiaan di daerah Shakoush, barat laut Rafah.
Pasukan Israel juga membunuh seorang warga Palestina setelah sebuah helikopter mengebom sebuah rumah di kamp Deir al-Balah.
Wafa juga melaporkan, pesawat nirawak Israel telah menargetkan tenda-tenda yang menampung para pengungsi di daerah al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis, pada Senin, 23 Juni 2025. Imbas dari serangan ini menyebabkan beberapa orang terluka dan lainnya tewas.
Baca Juga: Tolak Timnas Indonesia Demi Qatar, Pemain Keturunan Kini Minta Tolong di Tengah Perang Iran-Israel
Video yang dipublikasikan oleh media berbahasa Arab menunjukkan petugas penyelamat dan warga sipil berusaha mencari orang-orang terkasih di antara reruntuhan.
Video lain menunjukkan akibat serangan pesawat nirawak Israel terhadap kamp tersebut. Tenda-tenda tampak hancur dan barang-barang berserakan. Warga juga menunjuk ke puing-puing roket, mengatakan bahwa persenjataan semacam itu mampu membunuh puluhan orang.
Serangan Israel ke Palestina hadir di tengah konflik negara tersebut dengan Iran. Serangan ini menyasar kepada warga yang berada di titik-titik camp bantuan.
Sejak akhir Mei hingga Sabtu, 21 Juni 2025 lebih dari 400 warga Palestina tewas, terutama di daerah-daerah di dalam dan sekitar Rafah dan Khan Younis.
Pembunuhan tersebut ditafsirkan sebagai pola yang jelas yang dilakukan oleh pasukan Israel dan menargetkan warga Gaza paling rentan.
Sementara itu pada Minggu, 22 Juni 2025, Palestina meminta parlemen di seluruh dunia untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan perang Israel di Jalur Gaza. Selain itu juga meminta untuk meningkatkan aliran bantuan kepada warga Palestina di daerah yang dilanda perang.
Hal ini disampaikan dalam seruan darurat yang disampaikan oleh Rawhi Fattouh, Ketua Dewan Nasional Palestina, kepada parlemen di seluruh dunia, termasuk mitra Eropa, Arab, Afrika, dan mitra global lainnya.
"Sebagai Ketua Dewan Nasional Palestina, dan sebagai warga kota Rafah, yang telah dihancurkan, saya menghimbau Anda untuk berdiri dengan bangga, bermartabat, dan berperikemanusiaan," demikian seruan Rawhi Fattouh.
"Saya menuntut Anda untuk menyetujui undang-undang darurat untuk menyelamatkan nyawa anak-anak, orang tua, dan wanita yang sekarat karena kelaparan, penyakit, kedinginan, dan kepanasan," imbuhnya.
Ia juga mengatakan, Jalur Gaza menjadi saksi bisu atas kondisi kemanusiaan yang belum pernah terjadi.
Termasuk kematian massal akibat pemboman, kelaparan, kehausan, pengungsian, minimnya medis dan runtuhnya sistem kesehatan secara total."
Hingga Minggu, 23 Juni 2025, Israel disebut telah membunuh 55.959 orang telah dibunuh sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Insiden ini telah dicap sebagai genosida oleh beberapa pemimpin dunia, pakar, dan badan PBB.
Tag
Berita Terkait
-
Ada Pemain Keturunan Indonesia yang Cari Duit di Israel, Siapa Dia? Eks Rekan Calvin Verdonk
-
Awan Gelap Selimuti Ekonomi RI, Prabowo Bisa Apa?
-
10 Film Menggambarkan Dampak Perang yang Mengoyak Psikologis Manusia
-
Qatar Kecam Serangan Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid: Kami Berhak Membalas!
-
Menteri Luar Negeri Iran: Belum Ada Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen