Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengatakan banyaknya warga Indonesia yang berobat ke luar negeri, yang jumlahnya mencapai jutaan orang per tahun, menyebabkan hilangnya devisa yang sangat besar.
Hal ini disampaikan Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Bali, Rabu (25/6/2025).
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan sekitar jutaan warga Indonesia menghabiskan Rp 150 triliun per tahun untuk berobat ke luar negeri.
"Kita tadi sudah diberi tahu bahwa begitu banyak WNI yang mencari pengobatan di luar negeri yang mengakibatkan juga pengeluaran devisa yang sangat besar. Dengan inisiatif ini kita bisa memberi pelayanan yang tidak kalah dengan yang terbaik di dunia," kata Prabowo.
"Karena itu sekali lagi saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi saya atas pekerjaan besar ini," sambung Prabowo.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan data jumlah WNI yang mencari pengobatan ke luar negeri. Data itu disampaikan Erick dalam sambutan sebelum Prabowo.
"Dari data-data yang kita dapatkan dari beberapa tahun terakhir, kita bisa lihat 2 juta masyarakat Indonesia berobat di luar negeri. Ini kurang lebih menghabiskan hampir Rp150 triliun per tahun," kata Erick.
Alasan tersebut yang kemudian membuat Kementerian BUMN berinisiasi menjalankan tugas untuk pengembangan kawasan ekonomi khusus kesehatan di Sanur.
Erick mengatakan kemandirian kesehatan menjadi salah satu tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Prabowo Teken Inpres tentang Percepatan Pembangunan Pulau Enggano
"Kita tahu, rata-rata umur kita saat ini kurang lebih di 30,4 tahun. Artinya usia yang sangat muda dan produktif. Di tahun 2045, 2060, tentu umur ini akan terus bertambah," kata Erick.
"Ini lah kenapa Bapak Menteri Kesehatan sejak awal dengan kami mengantisipasi bahwa pertumbuhan ini juga akan memberatkan beban negara untuk menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh," sambung Erick.
Berpotensi Tarik Devisa
Dalam kesempatan yang sama Erick menerangkan KEK Kesehatan termasuk Bali International Hospital (BIH) di Sanur, Denpasar, berpeluang menarik devisa yang sebelumnya beredar di luar negeri.
Menteri BUMN dalam sambutannya menuturkan Indonesia merupakan negara dan bangsa yang besar dan maju sehingga layak untuk berdiri di kaki sendiri atau berdikari, termasuk di bidang kesehatan.
“Tentu kemandirian kesehatan menjadi salah satu tantangan ke depan,” ucapnya.
Berita Terkait
-
2 Juta Lapangan Kerja dari Koperasi Prabowo: Ambisius atau Realistis?
-
Resmikan Rumah Sakit Mewah di Bali, Prabowo: Harus Bisa Diakses Orang Kurang Mampu
-
Minta Pendidikan Dokter Spesialis Ditambah, Prabowo: Jangan Terhimpit Aturan Kuno
-
Kunker Perdana di Bali, Prabowo Fokus Kesehatan dan Ekonomi, Apa Saja yang Diresmikan?
-
Sejarah Tergantung Rezim yang Berkuasa, Pandji Pragiwaksono: Wajah Gajah Mada Mirip Mohammad Yamin
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa