Suara.com - Di tengah perubahan zaman dan pola hidup modern yang serba cepat, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional semakin meningkat. Gaya hidup sehat tak lagi dianggap sebagai tren sesaat, melainkan kebutuhan yang mendesak. Fenomena ini turut mendorong pertumbuhan sektor wellness tourism, yaitu bentuk pariwisata yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh. Dari sekadar relaksasi, kini wisata kebugaran merambah pada aspek spiritual, emosional, dan sosial. Salah satu elemen paling menonjol dalam tren ini adalah yoga.
Yoga bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi sebuah filosofi hidup yang mengajarkan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Dengan manfaat seperti meningkatkan fleksibilitas, meredakan stres, hingga menumbuhkan ketenangan batin, yoga kini menjadi daya tarik utama dalam industri wellness global. Banyak negara telah melihat peluang besar dari hal ini. Amerika Serikat, India, Thailand, hingga Malaysia telah membuktikan bahwa penggabungan yoga dengan pariwisata bisa menghasilkan sektor ekonomi yang kuat, sekaligus memberi dampak positif bagi kesehatan masyarakatnya.
Namun sayangnya, Indonesia, yang memiliki alam memukau, warisan budaya spiritual, dan tradisi kesehatan lokal, belum sepenuhnya memanfaatkan peluang ini secara maksimal. Padahal, potensi kita sangat besar. Wilayah seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok menyimpan nilai-nilai yang selaras dengan praktik yoga dan kebugaran. Keindahan alam tropis Indonesia bahkan sering kali dianggap sebagai tempat ideal untuk mencari ketenangan dan penyembuhan diri.
Fakta yang cukup memprihatinkan adalah pengeluaran kebugaran per kapita di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata negara maju, bahkan dibandingkan negara tetangga seperti Thailand. Global Wellness Institute mencatat Indonesia hanya menempati peringkat ke-18 dalam pasar wellness tourism global, dengan nilai sekitar $36 triliun. Angka ini menunjukkan adanya peluang yang belum tergarap, serta perlunya strategi nasional yang serius untuk mendorong sektor ini naik ke level selanjutnya.
Diperlukan langkah konkret untuk memperkuat ekosistem wellness tourism Indonesia. Ini mencakup pembangunan infrastruktur yang memadai, peningkatan kualitas layanan, sertifikasi instruktur yoga yang profesional, serta kampanye edukatif agar masyarakat luas memahami bahwa yoga bukan hanya untuk kalangan tertentu, tapi terbuka untuk semua orang. Selain itu, promosi terintegrasi di platform digital dan internasional harus digencarkan agar Indonesia dikenal sebagai destinasi utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman kebugaran holistik.
Lebih dari sekadar sektor pariwisata, wellness tourism adalah pertemuan antara kesehatan, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Ketika dikelola dengan tepat, sektor ini dapat menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi, sekaligus membentuk masyarakat yang lebih sehat, sadar diri, dan seimbang secara emosional. Indonesia memiliki semua modal dasar yang diperlukan, yaitu alam, budaya, dan nilai spiritual, tinggal bagaimana kita membangun strategi yang tepat dan berkolaborasi lintas sektor. ***
Berita Terkait
-
Dari Toraja Go Internasional: UMKM BRILiaN ToRi Coffee Naik Kelas Berkat Pendampingan BRI
-
Lewat Dukungan BRI, Casa Grata Buktikan Camilan UMKM Bisa Mendunia
-
UMKM Harus Punya Cadangan Dana Sehat
-
Telkom Hadirkan Harapan bagi UMKM Disabilitas Lewat Program Expandable Heroes
-
UMKM Toko Kelontong SRC Sumbang Rp 263 Triliun ke PDB Nasional
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang
-
Ancaman ke Jurnalis di Asia Meningkat: Mulai dari Teror, Serangan Digital, dan Represi Negara
-
Istana Soal Presiden Beri Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Cs: Usulan dari DPR
-
Geger Ayah Tiri Alvaro Bunuh Diri, 2 Polisi Jaga Kini Diperiksa Propam
-
Di Tengah Krisis Demokrasi, Pendiri Rappler Maria Ressa Desak Media Lakukan Kolaborasi Radikal
-
Bantah Rugikan Rp285 Triliun, Kerry Chalid: Justru Saya Bantu Negara Menghemat