- Tanah dan bangunan 137 m²/90 m² dari hibah tanpa akta di Medan senilai Rp500 juta.
- Tanah 432 m² dan 120 m² di Medan senilai total Rp515 juta.
- Tanah dan bangunan 450 m²/400 m² hasil sendiri senilai Rp1,05 miliar.
- Dua mobil: Toyota Innova (2024) senilai Rp380 juta dan Toyota Land Cruiser Hardtop (1983) senilai Rp200 juta.
- Harta bergerak lainnya senilai Rp86,58 juta dan kas/setara kas senilai lebih dari Rp2,2 miliar.
Laporan ini mencerminkan bahwa Topan sudah tergolong berada secara finansial sebelum menempati jabatan Kadis PUPR Sumut. Namun, dengan dugaan korupsi ratusan miliar yang kini menjeratnya, sorotan publik tentu tak hanya tertuju pada harta kekayaan, tetapi juga pada integritas dan rekam jejaknya.
Keterlibatan Topan Ginting dalam kasus korupsi ini juga menyeret nama Gubernur Sumut Bobby Nasution. Pasalnya, Topan merupakan orang kepercayaan Bobby sejak menjabat di Pemkot Medan.
Meskipun hingga kini belum ada indikasi keterlibatan langsung dari Bobby, publik mulai mempertanyakan sistem rekrutmen pejabat yang dijalankannya.
Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa relasi personal dalam politik, jika tidak dibarengi dengan mekanisme seleksi dan pengawasan yang ketat, bisa membuka celah bagi praktik korupsi.
Masyarakat kini menantikan langkah tegas dari Bobby Nasution dalam menyikapi kasus ini, serta upaya membersihkan jajaran pemerintahan dari praktik-praktik yang mencederai amanah publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat