Suara.com - Sebuah babak baru yang mengejutkan dalam mega skandal korupsi pengadaan laptop di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kini terbuka.
Kejaksaan Agung (Kejagung) secara resmi memeriksa seorang petinggi Google Indonesia, menyeret raksasa teknologi global itu ke dalam pusaran kasus dengan anggaran fantastis yang mencapai hampir Rp 10 triliun.
Pemeriksaan ini memunculkan pertanyaan besar: Sejauh mana peran Google dalam proyek yang sejak awal sudah tercium aroma kejanggalan?
Saksi yang diperiksa adalah individu dengan inisial GSM, yang menjabat sebagai Strategic Partner Manager ChromeOS Indonesia.
Kehadirannya di Gedung Bundar Jampidsus pada Rabu (26/6/2025) pagi mengonfirmasi bahwa penyidik kini menelusuri dugaan adanya permainan di level korporasi.
“Info dari penyidik, (saksi) sudah hadir, GSM selaku Strategic Partner Manager ChromeOS Indonesia,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (2/7/2025).
Pemeriksaan terhadap GSM bukanlah sekadar formalitas. Penyidik mendalami dugaan adanya "pemufakatan jahat" yang sangat terstruktur.
Menurut Harli, ada upaya sistematis untuk mengarahkan tim teknis Kemendikbudristek agar merekomendasikan laptop dengan sistem operasi Chrome (Chromebook) sebagai satu-satunya pilihan.
"Supaya diarahkan pada penggunaan laptop yang berbasis pada sistem operasi Chrome," kata Harli, mengungkap inti dari dugaan konspirasi tersebut.
Baca Juga: Pakar Hukum UI: Kejagung Harus Usut Korupsi Pagar Laut, Polisi Malu Jika Terbukti?
Kejanggalan ini semakin kentara jika menilik fakta bahwa Chromebook sebenarnya bukanlah produk yang dibutuhkan, bahkan sempat dinilai gagal dalam uji coba.
Harli membeberkan bahwa pada tahun 2019, Pustekom Kemendikbudristek telah melakukan uji coba terhadap 1.000 unit Chromebook, dan hasilnya dinyatakan "tidak efektif".
"Dari pengalaman tersebut, tim teknis pun merekomendasikan untuk menggunakan spesifikasi dengan sistem operasi Windows," ungkapnya.
Namun, rekomendasi teknis yang logis itu diduga dimentahkan begitu saja. Kajian tim teknis diganti dengan kajian baru yang secara ajaib justru merekomendasikan sistem operasi Chrome, produk yang sebelumnya dianggap tidak efektif.
Perubahan inilah yang menjadi fokus utama penyidik sebagai pintu masuk untuk membongkar siapa saja yang "bermain" dalam proyek raksasa ini.
Proyek pengadaan ini sendiri menelan dana yang luar biasa besar, mencapai Rp 9,982 triliun.
Berita Terkait
-
Pakar Hukum UI: Kejagung Harus Usut Korupsi Pagar Laut, Polisi Malu Jika Terbukti?
-
Jurist Tan 'Kabur' Sebelum Dicekal, Apa yang Disembunyikan Stafsus Nadiem di Luar Negeri?
-
Dicekal 6 Bulan, Kenapa Nadiem Ngotot Beli Laptop 'Gagal' Senilai Rp 9,9 Triliun?
-
Kejagung Cegah Nadiem Makarim Ke Luar Negeri Guna Memperlancar Proses Penyidikan
-
Nadiem Makarim Dicekal ke Luar Negeri, Kejagung Ungkap Alasannya...
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya