Suara.com - Di tengah pusaran polemik ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali memanas, sesosok nama kunci yang selama ini disebut-sebut sebagai aktor utama akhirnya muncul ke publik. Pria bernama Widodo, yang dituding politisi senior PDIP Beathor Suryadi sebagai orang yang mencetak ijazah Jokowi di Pasar Pramuka, kini buka suara untuk membantah semua tudingan sensasional tersebut.
Widodo, yang merupakan mantan anggota tim pendukung Jokowi, mengaku sudah mengenal sang mantan presiden selama puluhan tahun, jauh sebelum Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Saya kenal Pak Jokowi dalam profesional pekerjaan,” ujar Widodo dalam acara Rakyat Bersuara di iNews, Selasa malam, (1/7/2025).
Namun, ia dengan tegas menolak narasi yang dibangun oleh Beathor Suryadi. Menurut Beathor, saat pencalonan Jokowi di Pilkada DKI Jakarta 2012, ada sejumlah dokumen yang kurang. Setelah pertemuan di Cikini, Widodo-lah yang dipercaya untuk membawa dokumen-dokumen tersebut ke Pasar Pramuka untuk "diselesaikan".
Menanggapi tudingan ini, Widodo memberikan sanggahan telak. Ia mengaku tidak pernah terlibat dalam urusan administrasi dokumen pencalonan.
“Sementara ini, saya enggak pernah dan enggak punya pengalaman di bidang itu, dan Pak Jokowi juga enggak pernah menugaskan saya untuk mengurusi pekerjaan itu,” kata Widodo.
Menurutnya, perannya dalam tim pemenangan sangat spesifik dan tidak bersinggungan dengan urusan pendaftaran. Ia mengklaim baru bergabung di tahap kedua, yakni setelah proses pendaftaran selesai, dengan tugas khusus untuk membantu bendahara tim.
“Karena tugas saya membantu bendahara. Jadi, tidak ada korelasinya pekerjaan untuk pemenuhan dokumen itu," ucapnya, secara tidak langsung menyatakan bahwa ia tidak mungkin terlibat dalam persiapan dokumen yang dibutuhkan untuk pendaftaran di KPU.
Lebih lanjut, Widodo menjelaskan bahwa pada Pilkada 2012, ia ditugaskan untuk membantu Prasetyo Edi Marsudi, yang kini dikenal sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP.
Baca Juga: 'Jokowi Satu-satunya Presiden di Dunia Tak Berani Tunjukkan Ijazah': Rismon Kritik Bareskrim Polri
Tudingan Beathor sendiri cukup detail. Ia mengklaim mendapat informasi dari Eko Sulistyo, mantan anggota tim Solo, bahwa ada masalah dengan gelar Jokowi. Beathor juga menyebut nama Denny Iskandar sebagai kader PDIP yang mengatur draf dokumen sebelum akhirnya dibawa oleh Widodo ke Pasar Pramuka.
Namun, semua narasi tersebut kini berhadapan langsung dengan bantahan dari Widodo, sosok yang dituding sebagai eksekutor di lapangan.
Dengan kemunculannya, drama politik seputar ijazah Jokowi ini memasuki babak baru yang mempertemukan tudingan keras dengan sanggahan langsung dari orang yang dituduh.
Berita Terkait
-
'Jokowi Satu-satunya Presiden di Dunia Tak Berani Tunjukkan Ijazah': Rismon Kritik Bareskrim Polri
-
Ada Nilai D di Transkrip Nilai Jokowi, Ahli Forensik Digital: Gimana Bisa Lulus?
-
Jokowi Didesak Minta Maaf dan Tarik Mundur Gibran dari Kursi Wapres
-
Gegara Kritik Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Marah Anak dan Mendiang Ayahnya Kena Bully
-
Eks Wamen Paiman Raharjo Lawan Tuduhan Bikin Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka: Demi Allah Sumpah Mati
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi