Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami gagal ginjal kronis, yaitu ketika fungsi ginjal sudah menurun secara permanen dan tidak dapat diperbaiki.
Pasien biasanya telah menjalani cuci darah (hemodialisis) secara rutin. Namun transplantasi ginjal menjadi pilihan yang lebih ideal karena memungkinkan pasien kembali hidup normal tanpa ketergantungan pada mesin dialisis.
Donor ginjal bisa berasal dari dua sumber: donor hidup dan donor meninggal. Donor hidup biasanya berasal dari anggota keluarga, pasangan, atau orang lain yang secara sukarela mendonorkan satu ginjalnya.
Seseorang bisa hidup sehat hanya dengan satu ginjal, sehingga prosedur ini dianggap aman.
Sementara itu, donor dari orang yang telah meninggal hanya bisa dilakukan jika orang tersebut telah menyatakan persetujuannya untuk mendonorkan organ setelah wafat.
Transplantasi ginjal dilakukan melalui operasi, di mana ginjal baru ditempatkan di bagian bawah perut pasien, sementara ginjal yang rusak biasanya dibiarkan di tempatnya kecuali jika menyebabkan infeksi atau komplikasi lain.
Setelah operasi, pasien harus mengonsumsi obat imunosupresan seumur hidup agar tubuh tidak menolak ginjal baru.
Meskipun transplantasi ginjal membawa banyak manfaat—seperti peningkatan kualitas hidup, kemandirian dari dialisis, dan harapan hidup yang lebih panjang—prosedur ini juga memiliki risiko.
Risiko tersebut termasuk infeksi, penolakan organ oleh tubuh, atau efek samping dari obat penekan sistem imun.
Baca Juga: Transplantasi Ginjal, Harapan Baru Bagi Pasien Gagal Ginjal Kronis
Transplantasi ginjal bukanlah penyembuhan total, tetapi solusi jangka panjang yang bisa memberikan harapan baru bagi penderita gagal ginjal.
Dengan perawatan dan pemantauan yang baik, ginjal hasil transplantasi bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Oleh karena itu, transplantasi ginjal menjadi salah satu tonggak penting dalam dunia kedokteran modern yang terus menyelamatkan banyak nyawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line