Suara.com - Nama Saiful Huda MS kini menjadi sorotan setelah tampil dalam podcast Refly Harun yang ditayangkan di YouTube, membuka tabir perjalanannya dari seorang pendukung militan Presiden Joko Widodo menjadi salah satu pengkritik paling vokal.
Dalam perbincangan yang mendalam, Saiful Huda blak-blakan mengungkapkan kekecewaannya terhadap sosok yang dulu diidolakannya, bahkan menyebut Jokowi sebagai "biang keladi kerusakan bangsa dan negara".
Perjalanan Saiful Huda MS yang berliku dimulai dengan rekam jejaknya di beberapa partai politik, mulai dari PUDI, PKB, Hanura, hingga sempat berlabuh di Gerindra.
Namun, ketertarikannya pada Jokowi muncul karena citra kesederhanaan dan kerakyatan yang melekat pada Presiden saat itu. Ia bahkan mendirikan dan menjadi ketua umum ormas Harimau Jokowi, sebuah bukti loyalitasnya yang mendalam.
"Saya dulu keluar dari Gerindra karena lebih tertarik dengan sosok Jokowi yang dianggap sederhana dan merakyat saat itu," ujar Saiful Huda, mengenang masa-masa awal dukungannya. Ia merasa benar-benar tertipu oleh citra tersebut. "Saya merasa tertipu oleh citra sederhana Jokowi," tegasnya, mengulang kekecewaan yang mendalam.
Titik balik Saiful Huda terjadi pada periode kedua pemerintahan Jokowi, tepatnya pada tahun 2019. "Saya mulai melihat kejanggalan pada periode kedua pemerintahan Jokowi," ungkapnya. Kritiknya sempat tertahan ketika ia diajak bergabung dengan Partai Demokrat versi Moeldoko, sebuah langkah yang ditujukan untuk melawan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun, kekecewaan Saiful Huda mencapai puncaknya ketika Jokowi tidak berani mengambil keputusan tegas untuk mendukung Moeldoko dalam konflik internal Partai Demokrat.
"Setelah melihat Jokowi tidak berani mengambil keputusan mendukung Moeldoko, saya kembali mengkritik keras Jokowi," katanya.
Ia bahkan menuding Jokowi yang awalnya "mengompori Moeldoko" dalam upaya pengambilalihan Partai Demokrat.
Baca Juga: Kejanggalan Transkrip Jokowi Terkuak? Ahli Forensik Pertanyakan Status Sarjana Muda dan Nilai Rendah
Saiful Huda mengungkapkan adanya percakapan antara Jokowi dan Moeldoko mengenai strategi untuk mengganggu pencapresan Anies Baswedan melalui Partai Demokrat.
Perubahan sikap Saiful Huda ini tentu saja menuai berbagai reaksi, terutama dari para pendukung Jokowi.
"Saya mengkritik para pendukung Jokowi yang dianggapnya tidak beradab ketika saya mengkritik Jokowi," keluhnya, menggambarkan pengalaman pahitnya di media sosial dan ruang publik.
Pandangan Terhadap Tokoh Politik dan Isu Krusial
Dalam podcast tersebut, Saiful Huda juga mengulas pandangannya terhadap beberapa tokoh politik penting dan isu-isu krusial.
Mengenai Anies Baswedan, ia melihat Anies sebagai sosok yang "beberapa kali coba dijegal". Ironisnya, Saiful Huda sendiri mengakui bahwa ia adalah pencipta istilah "kadrun" yang awalnya digunakan untuk melabeli pendukung Anies.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
Terkini
-
Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Refly Harun: Kalau Roy Suryo Keluar, Kami Juga Keluar!
-
Kasus Pencemaran Nama Baik, Berkas Perkara Selebgram Lisa Mariana Dilimpahkan ke Jaksa
-
Jatuhnya Rafael Alun: Harta Karun Pejabat Pajak Terbongkar, Rp40,5 Miliar Kini Milik Negara
-
Rembangan Jember, Destinasi Sejuk Peninggalan Belanda yang Pernah Disinggahi Soekarno
-
Harta Karun Rafael Alun Disita, Rumah Mewah Rp19,7 M di Kebayoran Baru Kini Milik Negara
-
Visi 4 Tahun Prabowo: Bangun RS Canggih di Tiap Kabupaten, Kuliah Dokter Gratis
-
BGN: Program MBG Tak Bisa Dikorupsi, Uangnya Tidak akan Keluar
-
Khawatir Diberangus, Pedagang Thrifting Mengadu ke DPR dan Minta Dilegalkan
-
Setyo Budiyanto Berharap Apa yang Menjadi Kewenangan KPK Tidak Berubah dengan Adanya UU KUHAP Baru
-
Inisiatif Jokowi, Diresmikan Prabowo: RS KEI Surakarta Siap Kurangi Pasien Berobat ke Luar Negeri!