Yusron, alumni University of Indonesia (Master's degree International Relations) dan Institut Ilmu Sosial dan llmu Politik Jakarta (Public Relations, Advertising, and Applied Communication).
Adalah wajah negara yang hadir saat jemaah sakit, tersesat, atau menghadapi masalah hukum.
Keberhasilan penyelenggaraan haji yang relatif lancar dalam beberapa tahun terakhir adalah testimoni dari kerja senyap namun efektif yang dipimpinnya.
One Way Ticket to Yemen
Salah satu penugasan paling menegangkan yang pernah Yusron jalani adalah masuk ke Yaman saat perang tengah berkecamuk. Demi satu misi—mengevakuasi WNI yang terjebak di sana.
"Saya menyebutnya One Way Ticket to Yemen, karena memang seperti itulah kenyataannya. Kami masuk tanpa jaminan bisa keluar lagi," tulis Yusron di akun media sosialnya.
Tim yang dia pimpin terdiri dari empat orang dari unsur Kemlu dan tiga dari Polri. Empat orang masuk langsung ke Yaman, sementara empat lainnya standby di Salalah, Oman, untuk menyiapkan kepulangan ke Tanah Air.
Selama di Tarim, mereka mendapat bantuan luar biasa dari mahasiswa relawan PPMI Tarim dan PPMI Mukalla.
"Alhamdulillah, misi berjalan lancar. Lebih dari 1.000 WNI berhasil dievakuasi dari Tarim dan Mukalla, termasuk beberapa warga negara asing. Sebuah pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan—antara nyawa, amanah, dan kemanusiaan."
Baca Juga: Jadi Duta Besar RI untuk Singapura? Ini Jejak Karier Sangar Hotmangaradja Pandjaitan
Jejak karier ini membentuknya menjadi seorang "Arabis"—sebutan untuk diplomat yang memiliki keahlian khusus tentang dunia Arab.
Pemahamannya yang mendalam terhadap nuansa lokal, bahasa, dan cara berbisnis di Timur Tengah adalah aset yang tidak bisa dipelajari dari buku.
Ini adalah modal sosial dan kultural yang sangat berharga yang akan ia bawa ke pos barunya.
Level Up ke Abu Dhabi: Misi Ekonomi dan Investasi Strategis
Jika Jeddah adalah tentang pelayanan dan perlindungan, maka Abu Dhabi adalah tentang peluang dan investasi.
Penunjukan Yusron ke Abu Dhabi menandakan sebuah kepercayaan besar untuk "naik kelas" dari diplomasi konsuler ke diplomasi ekonomi tingkat tinggi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!