Suara.com - Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto menyebut adanya tiga faktor yang menjadi masalah terkait penanganan sampah plastik di Indonesia.
Faktor tersebut menjadi krusial karena menurut Bima, Indonesia tidak akan menjadi negara maju pada tahun 2045 jika tidak berhasil menyelesaikan permasalahan sampah plastik.
Menurutnya, permasalahan sampah plastik itu adalah problem yang sangat kompleks. Hingga, Mantan Walikota Bogor itu menuturkan jika banyak kepala daerah yang enggan menyentuh masalah sampah plastik karena terlalu kompleks.
“Kalau ada satu masalah yang buat pusing kepala daerah selain ormas adalah masalah sampah, jadi banyak kepala daerah nggak sentuh karena samgat kompleks,” ujar Bima dalam pidatonya pada kegiatan Showcase Aspal Plastik di Jimbaran, Kabupaten Badung, Sabtu (5/7/2025).
Dia memaparkan jika salah satu faktornya adalah penanganan sampah plastik yang tidak bisa dilakukan secara setengah-setengah.
Melainkan harus dieksekusi secara merata dari hulu ke hilirnya.
Bima juga menyebut banyak kepala daerah yang latah untuk menerapkan strategi untuk mengelola sampah plastik di daerahnya.
Dia menyebut latah karena tidak menerapkan strategi yang merata di hulu maupun hilir.
Dia mencontohkan upaya pemilahan sampah yang dilakukan dari rumah warga, namun tetap disatukan jenisnya di truk sampah.
Baca Juga: Tim Penyelam Akan Diturunkan ke Lokasi Bangkai Kapal KMP Tunu Pratama Jaya
Selain itu, ada juga problem ketika produk hasil pengolahan sampah plastik seperti paving yang akhirnya tidak terjual karena beragam masalah.
“Banyak sekali kepala daerah itu latah, memilah dan memilih (sampah) disosialisasikan. Betul di rumah dipilah, oleh armada pemkot di campur lagi ya jadi sama saja bohong,” paparnya,
“Ada lagi sudah berhasil di pilah-pilih masuk ke TPA, diolah jadi paving dan lainnya, tapi nggak ada yang beli,” imbuh Bima.
Karena itu juga dia mencontohkan upaya pengolahan sampah plastik yang tepat seperti menambah penggunaan aspal dari sampah plastik.
Dari data yang dihimpun Chandra Asri, sudah ada 120 kilometer jalan di Indonesia yang diaspal dengan aspal plastik pada tahun 2023.
Sementara, di Bali sudah ada jalan seluar 442 meter persegi yang menggunakan aspal yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
Terkini
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri
-
Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel
-
Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya
-
KPK Sita Rumah hingga Mobil dan Motor yang Diduga Hasil dari Korupsi Kuota Haji
-
Usai KUHAP Rampung Dibahas, Kapan DPR Mulai Bahas RUU Perampasan Aset? Ini Kata Ketua Komisi III