Suara.com - Lonjakan suhu udara hingga lebih dari 40°C di berbagai kota Eropa memicu lonjakan permintaan listrik harian hingga 14 persen. Gelombang panas yang melanda Jerman, Prancis, Polandia, dan Spanyol membuat jutaan warga menyalakan pendingin udara, menyebabkan harga listrik harian melonjak dua hingga tiga kali lipat di beberapa negara.
Namun, di tengah tekanan ekstrem ini, tenaga surya justru menjadi penyelamat. Menurut analisis lembaga pemikir energi Ember, sinar matahari yang sama yang memicu gelombang panas juga menghasilkan pasokan listrik dalam jumlah besar.
Produksi listrik tenaga surya di Uni Eropa mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Juni 2025, yakni sebesar 45 terawatt jam, naik 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di Jerman, energi surya menyumbang hingga 39 persen dari total pasokan listrik harian selama jam-jam terpanas. Ember mencatat, produksi mencapai 50 gigawatt pada awal Juli, cukup untuk menjaga jaringan tetap stabil di tengah lonjakan beban.
Namun, pencapaian ini mengungkap kelemahan struktural jaringan listrik Eropa. Meski kelebihan pasokan listrik terjadi di siang hari, kurangnya infrastruktur penyimpanan energi menyebabkan krisis baru di malam hari.
Setelah matahari terbenam, pasokan turun drastis sementara permintaan tetap tinggi, memicu lonjakan harga listrik. Ember mencatat harga listrik malam hari pada 1 Juli melampaui €470 per megawatt-jam di Polandia dan €400 di Jerman.
Tekanan ini makin diperparah dengan terganggunya pembangkit listrik termal dan nuklir. Di Prancis, 17 dari 18 reaktor nuklir mengalami pengurangan kapasitas karena air sungai yang digunakan untuk pendinginan terlalu panas. Hal serupa juga terjadi di Swiss dan Italia, di mana infrastruktur kelistrikan kewalahan menghadapi suhu ekstrem.
Di Polandia, pemerintah dan operator jaringan bahkan mengajukan ‘paket anti-pemadaman listrik’ sebagai respons darurat terhadap ancaman krisis energi selama puncak gelombang panas.
Direktur Program Eropa Ember, Pawel Czyzak, menyebut tenaga surya telah membantu Eropa melewati "uji stres" iklim. Namun ia menekankan bahwa investasi besar dibutuhkan untuk membangun sistem penyimpanan energi dan memperkuat jaringan listrik lintas negara.
Baca Juga: Tanpa Mirage, Penjualan Mitsubishi Anjlok di Eropa
Selain baterai penyimpanan skala besar, Ember juga mendorong pengembangan "pulau energi"—wilayah yang mengandalkan tenaga angin dan matahari serta mampu menyalakan kembali jaringan listrik setelah pemadaman. Inggris dan Belgia telah mulai menguji teknologi inverter pembentuk jaringan, yang memungkinkan pembangkit terbarukan beroperasi tanpa pasokan eksternal.
Kondisi ini menunjukkan bahwa transisi energi tidak hanya soal mengganti bahan bakar fosil dengan energi bersih, tetapi juga membangun sistem yang siap menghadapi iklim ekstrem yang semakin sering terjadi. Energi surya menawarkan harapan, namun tanpa penyimpanan yang memadai, potensi besarnya masih belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman