Suara.com - Wajahnya tertunduk lemas di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Medan, Selasa (8/7/2025). Tiromsi Sitanggang, seorang wanita bergelar doktor hukum, kini harus menghadapi kenyataan pahit, ia dituntut hukuman mati karena dituduh menjadi otak pembunuhan berencana terhadap suaminya sendiri, Maralen Situngkir.
Dalam sidang yang penuh ketegangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan tegas meminta majelis hakim menjatuhkan vonis maksimal. Skenario keji Tiromsi yang mencoba merekayasa pembunuhan sebagai kecelakaan lalu lintas menjadi pemberat utama.
"Meminta kepada majelis hakim mengadili dan memeriksa perkara ini, untuk menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Tiromsi Sitanggang, dengan pidana mati," sebut JPU, Emi Khairani Siregar di ruang sidang.
Jaksa menilai, status Tiromsi sebagai seorang intelektual hukum justru menjadi ironi yang menyakitkan. Pengetahuannya yang mendalam tentang hukum diduga disalahgunakan untuk merancang kejahatan sempurna. Selama persidangan, ia juga dianggap tidak kooperatif dan sama sekali tidak menunjukkan penyesalan.
“Bahwa terdakwa merupakan seorang berprofesi sebagai seorang dosen, yang telah menempuh pendidikan hingga strata tiga bidang hukum dan bergelar Doktor sehingga terdakwa mengetahui tentang hukum,” jelas Emi.
“Hal yang meringankan tidak ada,” tegasnya.
Kebohongan sang dosen mulai terkuak pada 22 Maret 2025, saat ia mengabarkan suaminya tewas akibat kecelakaan di depan rumah mereka di Jalan Gaperta, Medan.
Namun, skenario itu tak berjalan mulus. Keluarga korban yang curiga dengan luka-luka janggal di tubuh Maralen akhirnya menjadi pemicu terbongkarnya salah satu kasus pembunuhan paling licik di Medan.
Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Alexander Piliang, menceritakan bagaimana pihaknya mencium kejanggalan sejak awal. Setelah menerima laporan dari RS Advent, tim Unit Laka Lantas langsung ke lokasi.
Baca Juga: Sadis! Bunuh Bayinya Pakai Toples, Begini Pengakuan Sang Ibu
"Istrinya (pelaku) di rumah sakit juga. Kami tanya di mana kecelakaannya, katanya di depan rumah," sebut Kompol Alexander.
Namun, di TKP, polisi tidak menemukan tanda-tanda kecelakaan sedikit pun.
Kecurigaan semakin menguat saat abang dan adik korban melihat langsung jenazah penuh luka lebam. Upaya mereka untuk meminta hasil visum dihalangi oleh Tiromsi.
"Kami kan nggak nyangka ini pembunuhan awalnya. Pada saat itu, kami minta visum ke rumah sakit nggak dikasih sama pelaku ini. Sampailah di Sidikalang, keluarga si korban, abang adiknya curiga lah dengan kematian korban, banyak kali luka-luka dilihatnya," ungkap Alexander.
Berbekal laporan keluarga, polisi bergerak untuk melakukan ekshumasi, meski sempat ditolak mentah-mentah oleh Tiromsi. Hasil autopsi menjadi bukti tak terbantahkan.
"Hasilnya meyakinkan kami kalau itu bukan lakalantas, banyak sekali luka-luka di tubuhnya, kepalanya ada bocor, dekat kemaluan ada luka, di punggung. Pokoknya banyak bekas-bekas luka dan tidak ditemukan ada bekas luka seret akibat laka lantas. Jadi, terbantahkan lah keterangan pelaku," beber Alexander.
Berita Terkait
-
Sadis! Bunuh Bayinya Pakai Toples, Begini Pengakuan Sang Ibu
-
Bikin Malu! Kasus Justin Hubner Sudah Sampai Vietnam
-
Viral Video Detik-Detik Terakhir Brigadir Nurhadi Sebelum Tewas Diduga Dianiaya Atasan
-
Diplomat Kemenlu Tewas Misterius, Kepala Terbungkus Isolasi, Dirampok atau Dibunuh?
-
Kelas yang Terjebak Masa Lalu, Saatnya Pendidikan Tinggi Menyesuaikan Diri
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh