Suara.com - Atap bocor, fasilitas minim, dan ruang kelas yang harus disekat menjadi pemandangan sehari-hari di SDN Karaton 5 Pandeglang, Banten.
Kondisi bangunan rusak membuat SDN Karaton 5 Pandeglang, Banten nyaris kehilangan generasi penerus alias murid baru dan memaksa pihak sekolah serta Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Pandeglang melakukan langkah darurat untuk menyelamatkannya.
Di saat sekolah lain sibuk menyambut ratusan siswa baru, pemandangan kontras terjadi di SD Negeri Karaton 5, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Di sini, satu ruang kelas harus disekat menjadi dua agar proses belajar mengajar antara rombongan belajar yang berbeda bisa tetap berjalan.
Kondisi fisik bangunan yang memprihatinkan menjadi cerminan krisis kepercayaan masyarakat, yang puncaknya membuat sekolah ini nyaris tak memiliki murid baru di tahun ajaran 2025/2026.
Kenyataan pahit harus dihadapi oleh Kepala Sekolah SD Negeri Karaton 5, Tati Patmawati. Hingga penutupan resmi Penerimaan Murid Baru (SPMB) pada 23 Juni 2025 lalu, tidak ada satu pun orang tua yang mendaftarkan anaknya.
Kondisi ini merupakan puncak dari penurunan minat yang terjadi bertahun-tahun, di mana pada tahun ajaran sebelumnya, sekolah ini hanya menerima dua murid.
Tati menduga kuat, kondisi fisik sekolah menjadi alasan utama para orang tua enggan memilih SDN Karaton 5.
Baca Juga: Pesona Curug Goong Pandeglang, Surga Tersembunyi untuk Liburan Keluarga di Banten
"Masyarakat melihat kondisi sekolah memprihatinkan, fasilitas sangat kurang. Dari situ juga menilai siapa yang mau sekolah ke sini. Dan ini yang naik ke kelas 2 aja itu muridnya cuma ada 2 orang," kata Tati ditemui di SD Negeri Karaton 5, Kamis 10 Juli 2025.
Kondisi darurat ini akhirnya memicu intervensi dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Pandeglang. Setelah ada campur tangan dinas, secercah harapan muncul. Sebanyak enam calon murid akhirnya terdaftar, sebagian di antaranya merupakan hasil kebijakan "pemerataan" dari sekolah lain.
"Alhamdulillah sudah ada 6 murid. Itu juga 3 murid yang dialihkan dari SDN Karaton 3 ke SDN Karaton 5 atas kebijakan Disdik untuk tujuan pemerataan," imbuh Tati.
Upaya ini membuat pihak sekolah bisa sedikit bernapas lega dan memutuskan untuk tetap membuka pendaftaran secara fleksibel.
"Pendaftaran di sini kita ga batasi, masih kita buka sampai hari Senin (21/7/2025) mendatang. Gimana mau ditutup kan belum ada yang daftar. Tapi alhamdulillah Rabu kemarin ada yang mendaftar. Mereka sebelumnya menunda daftar karena khawatir tidak ada teman," ungkap Tati.
Persoalan utama sekolah ini memang terletak pada infrastrukturnya. Dari empat ruang kelas yang ada, satu rusak parah. Tiga ruang tersisa terpaksa digunakan secara bersamaan oleh enam rombongan belajar.
Berita Terkait
-
3 Gunung di Banten yang Cocok untuk Pendaki Pemula Hingga Berpengalaman
-
Pesona Curug Goong Pandeglang, Surga Tersembunyi untuk Liburan Keluarga di Banten
-
Skandal Memo Titip Siswa DPRD Banten: Mendikdasmen Perintahkan Inspektorat Menginvestigasi
-
5 Kolam Renang di Pandeglang Paling Rekomended, Ini Fasilitas dan Harga Tiket Masuk
-
Perjalanan Asmara Beby Tsabina: Tak Direstui dengan Bio One, Berakhir Jadi Menantu 'Dinasti' Pandeglang
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang