Suara.com - Presiden Kelima Republik Indonesia dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengusulkan lahirnya sebuah deklarasi global bernama “Piagam Masa Depan Bersama” dalam forum Dialog Peradaban Global yang digelar di Wisma Tamu Negara Diaoyutai, Beijing, pada Kamis (10/7/2025).
Gagasan itu disampaikan Megawati dalam pidatonya dalam acara tersebut.
Berdasarkan keterangan yang dikutip Suara.com, pidato Megawati itu menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan universal sebagai fondasi tata dunia baru yang berkeadaban dan damai.
“Namun, untuk memperkuat fondasi moral dan operasional bagi masa depan dunia, saya sangat berharap agar forum dialog kali ini juga dapat mendorong lahirnya sebuah deklarasi ‘Piagam Masa Depan Bersama’ yang akan melengkapi gagasan Yang Mulia Presiden Xi Jinping secara lebih konkret,” kata Megawati.
Usulan deklarasi ini disebut Megawati sebagai payung Etika Universal, yang dapat menjadi pegangan moral bagi seluruh bangsa dalam membangun dunia yang lebih adil, setara, dan inklusif.
“Piagam tersebut adalah seruan untuk membangun dunia yang berpijak pada penghormatan antarbangsa, bukan oleh sebuah dominasi serta menolak segala bentuk hegemoni, eksploitasi dan mengedepankan tanggung jawab kolektif,” tegasnya.
Dalam pidatonya, Megawati menyampaikan, lima prinsip utama yang bisa menjadi inti dari Piagam Masa Depan Bersama.
Kelima prinsip itu adalah pertama, penghormatan terhadap keberagaman budaya, namun tidak menutup dialog lintas budaya antar bangsa.
Kedua, penegakan martabat dan kebebasan manusia, termasuk kebebasan beragama, kebebasan ilmiah yang terukur, dan kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Sebut Dasa Sila Bandung Belum Tuntas, Megawati: Buktinya Palestina Masih Menderita
Ketiga, pembangunan peradaban yang menyeimbangkan aspek material dan spiritual dengan kedalaman nilai-nilai kemanusiaan universal.
Keempat, tanggung jawab kolektif dalam menjaga bumi dan membangun perdamaian dunia melalui penyelesaian konflik secara damai.
Kemudian yang terakhir, penolakan terhadap eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, serta semua bentuk kekerasan dan ketidakadilan.
Megawati pun menegaskan bahwa deklarasi ini bukan semata seruan moral, melainkan peta jalan menuju budaya perdamaian yang berakar pada nilai-nilai luhur peradaban.
“Nilai-nilai dalam Etika Universal tersebut, saya yakini dapat meredakan ketegangan global yang ditimbulkan oleh konflik bersenjata, rivalitas kekuatan besar, dan pertarungan kepentingan ekonomi yang tidak sehat yang telah membawa umat manusia mendekati titik balik peradabannya,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa jalan menuju dunia yang lebih damai tidak bisa lagi dibangun hanya lewat kekuatan politik atau dominasi ekonomi. Dunia perlu memulai sebuah budaya baru: budaya perdamaian.
Berita Terkait
-
Hadiri HUT ke-100 Istri Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng, Megawati Terharu Kenang Momen Ini
-
Kapolri Cium Tangan Megawati saat Bertemu di Acara HUT ke-100 Tahun Istri Jenderal Hoegeng
-
Di Usia 100 Tahun, Istri Jenderal Hoegeng Dihadiahi Selimut oleh Megawati, Kapolri Ikut Menyambut
-
Puncak Peringatan Bulan Bung Karno Digelar di Blitar, Ketum PDIP Bakal Sampaikan Pidato
-
PDIP Dinilai Hati-hati Hadapi Tawaran Gabung Pemerintah, Bakal Terima Kursi Kabinet?
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Utang KUR Petani Korban Bencana Sumatra Dihapus, DPR Nilai Masih Belum Cukup
-
Update Tanggul Muara Baru Bocor Air Laut: Dinas SDA DKI Klaim Sudah Diperbaiki
-
Gubsu Bobby Nasution Bilang Kerugian Akibat Banjir-Longsor di Sumut Rp 9,98 Triliun
-
Penting! Tanggul di Utara Jakarta Saat Ini Bukan Giant Sea Wall, Ini Kata Pemprov DKI
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Prabowo Minta Bupati Aceh Selatan Dicopot Karena Umroh saat Bencana, Ini Mekanismenya
-
Hadapi Cuaca Ekstrem, Gubernur Lampung Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Mitigasi Bencana
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Tanpa Senjata Api, Ribuan Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa Apdesi di Istana
-
WN China Direktur PT PMT Jadi Tersangka Kasus Radiasi Cikande, Sempat 'Kabur' ke Luar Negeri