Suara.com - Sebuah pemandangan langka dan sarat makna terjadi di Pekanbaru, Riau, saat tiga tokoh dari spektrum yang berbeda duduk bersama dalam satu panggung. Pemikir nasional Rocky Gerung, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan ulama kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) bertemu dalam suasana akrab yang mematahkan sekat-sekat politik.
Dalam pertemuan yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Azhar, Sabtu (12/7), Rocky Gerung melontarkan pernyataan tajam dan filosofis yang menjadi sorotan utama. Menanggapi seruan Kapolri tentang pentingnya merawat persahabatan, Rocky memberikan perspektifnya yang khas.
"Persahabatan yang paling jujur adalah dalam perbedaan,” kata Rocky, menekankan bahwa pertemuan mereka yang berasal dari latar belakang dan pandangan berbeda justru merupakan wujud persahabatan yang paling otentik.
Pernyataan Rocky tersebut seolah menjadi benang merah yang mengikat seluruh diskusi malam itu. Ia menegaskan bahwa keberagaman pandangan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang harus dirayakan dalam bingkai kebangsaan.
Ustaz Abdul Somad pun mengamini pandangan tersebut. Dengan gaya ceramahnya yang khas, UAS menyoroti salah satu tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini.
"Orang Indonesia kalau sudah bersaudara, kadang tak siap berbeda. Kalau sudah berbeda, enggak mau bersaudara. Tapi hari ini, kita buktikan bahwa kita bisa berbeda dan tetap bersaudara,” kata UAS, disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai tamu kehormatan justru membuka diri terhadap kritik. Ia menegaskan bahwa Polri membutuhkan masukan, bahkan dari para pengkritik paling tajam sekalipun, untuk menjadi institusi yang lebih baik.
"Kami ingin dikritik, dikoreksi, karena kami ingin institusi ini terus membaik dan benar-benar dirasakan kehadirannya oleh masyarakat,” tegas Jenderal Sigit.
Kapolri juga menggarisbawahi nilai sebuah pertemanan yang melintasi batas-batas formal.
Baca Juga: Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
"Hari ini kami mendapatkan sahabat dan saudara baru. Musuh satu terlalu banyak, tapi teman seribu masih kurang. Maka pertemuan seperti ini sangat berharga untuk membangun ikatan hati demi negeri ini,” ujarnya.
Pertemuan ini juga menyoroti inisiatif Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan yang menjadikan Riau sebagai laboratorium gagasan Green Policing. Rocky Gerung pun tak ketinggalan memberikan pujiannya dengan gaya bahasa yang puitis.
"Kapolda tidak hanya menanam jagung, tapi juga menanam harapan. Dia menanam kaki-kaki anak muda Riau agar mereka bisa berlari menyongsong masa depan,” demikian Rocky.
Berita Terkait
-
Dari Sumur Bor ke Seragam Bhayangkara: 5 Pemuda Palue Lolos Bintara Berkat Inspirasi Kapolri
-
Riau Bhayangkara Run Jadi Event Lari Terbesar di Sumatera, Sukses Diikuti 13.079 Pelari
-
Kapolri Bertemu UAS: Singgung soal Kritikan, Ungkap Perbedaan dan Saudara Baru
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
Kapolri-UAS Bertemu: Sinergi Ulama-Umara dan Pesan Menyejukkan di Bumi Lancang Kuning
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Gerah Lihat Sampah Visual, Gubernur Pramono akan Sikat Baliho dan Bendera Partai Liar di Jakarta
-
Sadis! Ibu Muda Hamil di Palembang Tewas Dibekap, Tangan Terikat Hijab di Penginapan
-
Praperadilan Ditolak PN Jaksel, Nadiem Makarim Tetap Tersangka Korupsi Chromebook!
-
Jadi 'Hantu' Bagi Kejagung, Silfester Matutina Pemfitnah JK Masih Bebas Meski Divonis 1,5 Tahun
-
Bahan Bakar Baru E10 Digadang Ramah Lingkungan, Seberapa Siap Indonesia?
-
Horor Cesium-137 Cikande: Radiasi 875.000 Kali Normal, Pemerintah Stop Impor Besi Tua
-
PAN Dukung Pembangunan Kembali Ponpes Al Khoziny, tapi Desak Audit Menyeluruh Dulu
-
Pansel Pemilihan Dewas dan Direksi BPJS Telah Dibentuk, Pemerintah Jamin Proses Seleksi Transparan
-
Integrasikan Transum di Dukuh Atas, Pramono Targetkan Jakarta Punya 'Cincin Donat' Tahun 2026
-
Minim Penerangan, Ragunan Janji Evaluasi Wisata Malam Tanpa Ganggu Satwa