Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengingatkan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak terlambat bekerja pada hari Senin (14/7/2025).
Sebab, pada hari itu merupakan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah alias hari pertama sekolah.
Rano tak akan menerima alasan ASN telat karena harus mengantar anak ke sekolah. Jika terlambat, maka ASN yang melanggar tunjangan kinerjanya (tukin) bakal dipotong.
"ASN yang telat tukin-nya dipangkas," ujar Rano di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).
Diberitakan sebelumnya, menyambut Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menerbitkan Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
Hal ini ditegaskan dalam webinar nasional yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendikdasmen, pada Selasa (8/7/2025), sebagai upaya mendorong tumbuh kembang potensi dan penguatan karakter murid di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen), Gogot Suharwoto, menyampaikan bahwa pelaksanaan MPLS Ramah merupakan gerbang awal pembentukan karakter serta adaptasi menyeluruh bagi peserta didik baru di satuan pendidikan.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar orientasi, tetapi bagian penting dari proses pendidikan yang harus dilaksanakan dengan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan kebahagiaan.
“MPLS Ramah merupakan kegiatan pertama para murid di sekolah untuk beradaptasi dan mengenali lingkungan sekolah mereka yang bahagia. Rangkaian kegiatan tahun 2025/2026 ini dirancang dan disiapkan dengan prinsip utama, yakni menjunjung tinggi nilai karakter, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman melalui pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan,” tutur Dirjen Gogot.
Baca Juga: Jakarta Fair 2025 Masih Diserbu Pengunjung, Rano Karno: Bukti Ekonomi Jakarta Baik-baik Saja
Lebih lanjut, Dirjen Gogot menyebutkan bahwa melalui MPLS Ramah, satuan pendidikan didorong untuk menanamkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Kebiasaan ini diyakini akan memperkuat fondasi karakter dan tumbuh kembang anak secara holistik.
Selain itu, MPLS Ramah juga menjadi momentum untuk memperkuat program Pagi Ceria, yaitu serangkaian aktivitas sebelum pembelajaran dimulai yang mencakup senam Anak Indonesia Hebat, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan membangkitkan semangat belajar.
“Sekolah harus menjadi ruang yang kondusif bagi murid untuk bertumbuh menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab. Kami juga mengajak para orang tua untuk aktif terlibat dalam mendampingi putra-putrinya selama MPLS Ramah berlangsung, karena kehadiran orang tua adalah bentuk dukungan awal yang sangat berarti dalam perjalanan pendidikan anak,” lanjut Dirjen Gogot.
Berita Terkait
-
Jakarta Bebas Macet? Wagub 'Bisikin' Menpan RB Semua PNS Pusat Wajib Naik Angkutan Umum Tiap Rabu
-
HUT ke-498 Jakarta: Deretan Masalah yang Harus Dievaluasi Pramono Anung dan Rano Karno
-
Beda dari KDM, Rano Karno Lebih Pilih Gandeng Ulama untuk Bina Remaja Pelaku Tawuran
-
Protes Kenaikan Tarif PAM Jaya, PSI Ungkap soal Ada Kesalahan Formil di Kepgub DKI
-
Usia Pensiun ASN Mau Diperpanjang? Pemerintah Belum Mau Buru-buru
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum