Suara.com - Penetapan pengusaha Riza Chalid sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi pengadaan BTS 4G menjadi sorotan tajam.
Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said, menyebut langkah ini sebagai ujian nyali sesungguhnya bagi penegakan hukum di Indonesia, menantang apakah negara memiliki kemauan politik untuk menuntaskan kasus yang melibatkan 'orang kuat' ini hingga ke akar-akarnya.
Berbicara dalam podcast "Hersubeno Point," yang ditayangkan di YouTube, Sudirman Said mengurai kasus ini sebagai pertarungan antara harapan akan keadilan dan realita pahit jaringan kekuasaan yang kerap sulit ditembus.
Pernyataannya menjadi relevan mengingat ia adalah salah satu tokoh yang pernah berhadapan langsung dengan manuver bisnis yang terkait dengan nama Riza Chalid di masa lalu.
Harapan di Ujung Penantian Panjang
Status tersangka yang kini disandang Riza Chalid memang memantik kembali optimisme publik yang telah lama menanti kejelasan hukum. Sudirman Said mengakui bahwa perkembangan ini adalah sinyal positif, namun ia mengingatkan agar tidak terlalu dini berpuas diri.
"Saya memiliki harapan bahwa jika penegakan hukum terus beroperasi seperti ini, ada peluang untuk keadilan," ungkap Sudirman Said.
Namun, ia segera memberikan catatan kritis yang menggarisbawahi pentingnya proses hukum yang utuh dan tidak berhenti di tengah jalan. Menurutnya, penetapan tersangka hanyalah gerbang awal dari sebuah perjuangan panjang.
"Meskipun kita perlu melihat apakah penetapan tersangka ini akan mengarah pada persidangan dan keputusan yang adil," tambahnya, menyiratkan keraguan apakah proses ini akan berjalan mulus hingga vonis akhir.
Baca Juga: Dirut PT IBI Toto Nugroho Tersangka Bareng Riza Chalid, Pabrik Baterai Lanjut Terus?
Ujian Nyali Memulangkan 'Orang Kuat' dari Luar Negeri
Tantangan terbesar yang kini dihadapi Kejaksaan Agung adalah posisi Riza Chalid yang diketahui berada di luar negeri. Sudirman Said secara lugas mempertanyakan apakah aparat memiliki 'gigi' untuk membawa pulang sosok yang selama ini seolah tak tersentuh.
"Apakah Riza Chalid, yang diketahui berada di luar Indonesia, bisa dibawa kembali?" tanyanya.
Namun, ia menegaskan bahwa persoalan ini bukanlah soal teknis atau kemampuan semata. Dengan merujuk pada keberhasilan pemerintah memulangkan buronan kelas kakap seperti Nazaruddin dari Kolombia, Sudirman Said menekankan bahwa kuncinya ada pada kemauan politik.
"Ini adalah masalah kemauan daripada kemampuan," tegasnya. Pernyataan ini menjadi sentilan keras, bahwa jika negara benar-benar serius, tidak ada buronan yang tidak bisa dijangkau.
Pertaruhan Kepastian Hukum dan Ekonomi Bangsa
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
Terkini
-
Setahun Prabowo: Ketua Fraksi PDIP DPR Acungi Jempol Niat Baik, Singgung Perbaikan 'Teknis'
-
PSI Partai Doyan Gimik, Analis Bongkar Strategi 'Bapak J' Cuma Jualan Nama Jokowi-Kaesang
-
Misteri Hilangnya Ambulans Laut di Selat Makassar, Basarnas Turunkan KN SAR 104 Kamajaya
-
Suara Ibu Indonesia Tolak Militer Masuk Dapur MBG: Tugas Mereka Bukan Urusi Gizi Anak Sekolah!
-
Waspada Sesar Lembang, Gempa M 5,5 Berpotensi Guncang Bandung Barat
-
Desak Permintaan Maaf Disiarkan Seminggu, PWNU DKI Tebar Ancaman Ini jika Trans7 Tak Penuhi Tuntutan
-
Indef: Sentimen Negatif Terhadap BGN Negatif Sekali, dalam Etika Pejabatnya Sudah Harus Mundur
-
2 Wanita jadi Korban, Kronologi Mengerikan Ledakan Dahsyat di Cengkareng, Regulator Gas Biang Kerok?
-
Terekam CCTV! Detik-detik Tabung Gas 12 Kg Meledak di Cengkareng, Rumah Hancur, 2 Terluka
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang