Suara.com - Kementerian Koperasi (Kemenkop) akan mengorganisasi pekerja migran yang telah pensiun atau memasuki masa purna untuk membentuk koperasi.
Pernyataan itu diungkap Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi usai meneken nota kesepahaman dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau KP2MI.
Nota Kesepahaman itu ditandatangani Budi Arie bersama Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding di Kantor KP2MI, Jakarta, Senin 14 Juli 2025.
"Intinya, saya berharap mereka berkoperasi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya," kata Budi Arie.
Budi Arie mencontohkan, salah satu koperasi yang dibentuk para pekerja migran di Surabaya pada 11 April 2025 bernama 'Koperasi Migran Indonesia Makmur Sejahtera.'
"Ini bukan hanya simbol, tapi pesan kuat bahwa semangat gotong royong dan kemandirian masih hidup dan terus menyala," kata Budi Arie.
Kemenkop akan membekali para pekerja migran yang memasuki masa purna pengetahuan, keterampilan, dan jaringan usaha dalam pengelolaan koperasi.
Sehingga yang terbentuk bukan hanya nama, tapi koperasi yang menjadi sumber penghidupan yang nyata dan berkelanjutan.
"Nah asal pekerja migran itu kan banyak dari desa sehingga mereka yang sudah berpengalaman dan sudah pulang bisa diharapkan juga membantu. Nanti datanya masih dikonsolidasikan," kata Budi Arie.
Baca Juga: BP2MI Gandeng 4 Kementerian, Pekerja Migran Diberi Pelatihan hingga Jaminan Pensiun
Sementara di sisi lain, terbentuk 80 lebih Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, diklaimnya akan bisa menciptakan 2 juta lapangan pekerjaan.
Kesempatan tersebut, katanya, dapat dimanfaatkan para pekerja pekerja migran yang sudah purna.
"Karena hitungan kami 80 ribu itu ada 25 lebih pekerja yang dibutuhkan satu koperasi desa. Jadi ada 2 juta lapangan pekerjaan baru di desa yang perlu keahlian-keahlian. Yang juga pernah ditularkan dari saudara-saudara kita yang pekerja migran. Misalnya supir truk atau pertanian dan sebagainya," kata Budi Arie.
Hal senada juga disampaikan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding. Disebutnya ada banyak desa yang mayoritas warganya merupakan pekerja migran.
Dengan nota kesepahaman itu, KP2MI berharap Kemenkop dapat membantu pekerja migran yang sudah pensiun membentuk koperasi sepulang dari luar negeri.
"Termasuk nanti pendampingan sampai tumbuh kembangnya koperasi sesuai dengan harapan Kementerian Koperasi," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Ruang Genset di RS Hermina Bekasi Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar!
-
Ditantang Lapor Kasus Korupsi Kereta Whoosh, Mahfud MD Sentil Balik KPK: Agak Aneh Ini
-
Pilkada Langsung atau Tak Langsung Bukan Prioritas, Kemendagri: Akar Masalahnya di Sistem Pemda!
-
Di Depan Mahasiswa, Prabowo Puji ChatGPT tapi Ingatkan Bahaya AI