Suara.com - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri kembali melakukan pemeriksaan terhadap produsen beras yang diduga curang dalam hal mutu dan takaran.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam menertibkan pasar pangan dan melindungi konsumen dari praktik tidak jujur.
Informasi ini dikonfirmasi oleh Ketua Satgas Pangan Polri yang juga menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Helfi Assegaf.
Saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (14/7/2025), Helfi mengiyakan adanya pemeriksaan terbaru.
“Ada,” katanya singkat sambil masuk ke dalam mobil.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai jumlah produsen beras nakal yang sudah diperiksa, ia belum memberikan rincian.
“Nanti,” ujarnya kepada awak media.
Sebelumnya, pada Kamis (10/7), Satgas Pangan telah memeriksa empat produsen beras berinisial WG, FSTJ, BPR, dan SUL/JG.
Keempatnya diduga melanggar standar mutu dan takaran dalam distribusi beras.
Baca Juga: Amran Sulaiman: Jangan Tempatkan Dokter Baru di Kota, Cari Pelosok Tanpa Lampu!
“Betul, dalam proses pemeriksaan,” kata Brigjen Pol. Helfi saat dikonfirmasi.
Langkah tegas ini menyusul temuan mengejutkan dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa dari 212 merek beras yang disorot karena tidak sesuai dengan standar mutu, sebanyak 10 produsen telah resmi diperiksa oleh Satgas Pangan Polri bersama Bareskrim.
"Ini harus kita selesaikan, kesempatan emas kita selesaikan. Di saat produksi kita, stok kita banyak. Kalau stok kita sedikit, tidak mungkin hal ini kita bisa lakukan karena bisa nanti memukul balik. Tapi sekarang stok kita banyak," tegas Amran.
Menurut Amran, momen ini sangat tepat untuk penindakan karena stok beras nasional sedang dalam kondisi sangat cukup.
Ia mencatat ketersediaan mencapai 4,2 juta ton, angka yang diyakini mampu menahan gejolak pasokan akibat proses hukum terhadap produsen yang curang.
Tag
Berita Terkait
-
Amran Sulaiman: Jangan Tempatkan Dokter Baru di Kota, Cari Pelosok Tanpa Lampu!
-
Petinggi PT Food Station Tjipinang Diperiksa Polisi, Benarkah BUMD DKI Jual Beras Oplosan?
-
Deretan Merek Beras Oplosan Ternama dari 4 Produsen Besar
-
Beras Oplosan Rp100 Triliun: Bukti Kegagalan Sistem Pangan Nasional
-
6 Cara Membedakan Beras Premium dan Beras Oplosan, Ini Tips Aman Membelinya Biar Tidak Tertipu
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum