Suara.com - Sebuah tragedi kemanusiaan yang mengiris hati datang dari RSUD Linggajati, Kuningan, dan kini menjadi sorotan nasional. Seorang bayi meninggal di dalam kandungan setelah ibunya, Irmawati, diduga diabaikan selama dua hari tanpa penanganan medis meski sudah pecah ketuban.
Kasus ini semakin memanas setelah pengacara kondang Hotman Paris Hutapea turun tangan mendampingi korban. Merespons kemarahan publik, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara, mendesak Bupati Kuningan untuk bertindak cepat dan mengancam akan merekomendasikan pemecatan direktur rumah sakit jika terbukti ada kesalahan fatal.
Kronologi Pilu Diabaikan Saat Air Ketuban Terus Mengalir
Didampingi tim hukum Hotman 911, Irmawati menceritakan kronologi pilu yang menimpanya. Menurut Hotman Paris, peristiwa bermula pada Sabtu (14/6) malam, saat kliennya mengalami pecah ketuban di rumah dan segera dirujuk ke RSUD Linggajati oleh bidan setempat.
Namun, di sinilah dugaan penelantaran terjadi. Selama berjam-jam, tidak ada tindakan medis yang signifikan.
"Ketuban terus-menerus keluar sampai, katanya, petugas kebersihan sampai harus membersihkan air ketuban berkali-kali. Namun, malam itu tidak ada satu pun dokter yang datang. Bahkan dokter jaga pun tidak datang, apalagi dokter kandungan karena kebetulan hari Sabtu," ujar Hotman.
Dua hari dalam kondisi kritis tanpa penanganan yang semestinya, buah hati yang dinantikan Irmawati akhirnya tak terselamatkan.
Mendengar kabar ini dan setelah bertemu dengan tim korban di Gedung Pakuan, Gubernur Dedi Mulyadi langsung bereaksi. Meski begitu, ia menegaskan bahwa kewenangan untuk memberikan sanksi langsung, seperti mencopot direktur RSUD, berada di tangan Bupati Kuningan, Dian Rahmat Yanuar.
"Itu kewenangan Bupati, kita tidak boleh by pass. Kan itu diangkat dan diberhentikannya oleh Bupati," kata Dedi di Bandung, Senin.
Baca Juga: Menteri Maruarar Sirait Beberkan Alasan Program Pro-Rakyat Prabowo Terbukti Berhasil
Namun, Dedi tidak tinggal diam. Ia memastikan akan menggunakan pengaruhnya sebagai gubernur untuk mendorong penyelesaian kasus ini secara tuntas.
"Kalau memang itu ditemukan kesalahan fatal, saya akan memberikan rekomendasi pada Bupati untuk melakukan tindakan-tindakan yang tepat, termasuk memberhentikan," tegasnya dengan nada serius. [Antara]
Berita Terkait
-
Menteri Maruarar Sirait Beberkan Alasan Program Pro-Rakyat Prabowo Terbukti Berhasil
-
Besok Nikah, 3 Tahap PDKT Maula Akbar Anak Dedi Mulyadi dan Putri Karlina Wabup Garut
-
Profil Maulana Akbar Anak Dedi Mulyadi, Nikah Pakai Aset Negara dan Cuma Bayar Uang Kebersihan!
-
KDM Sampai Ngakak Lihat Bapak-bapak Pamer Standing Becak Motor Depan Polisi
-
Suara Live: Rakor KPK Memanas: Pramono dan Dedi Mulyadi Saling Serang, Apa yang Terjadi?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan