Suara.com - TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengakui anggotanya melakukan penembakan terhadap nelayan di perairan Tanjung Jabung, Palembang menggunakan peluru karet.
Insiden itu terjadi saat patroli KRI Sutedi Senoputra-378 (SSA-378) mendapati aktivitas mencurigakan yang diduga terkait praktik ilegal di perairan tersebut pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul mengklaim tindakan yang dilakukan prajurit di lapangan itu telah sesuai dengan Prosedur Tetap Keamanan Laut atau Protap Kamla Tahun 2009, terutama dalam hal penghentian dan pemeriksaan kapal yang dicurigai melakukan pelanggaran.
“Nelayan tersebut sebelumnya telah diperingatkan melalui pengeras suara dan tembakan peluru hampa. Namun, mereka justru berupaya melarikan diri, bahkan saat tim mendekat menggunakan speedboat, kapal nelayan tersebut justru mencoba untuk menabrak,” jelas Tunggul dalam keterangannya dikutip Suara.com pada Rabu (16/7/2025).
Menurut Tunggul, kejadian ini bermula sekitar pukul 12.45 WIB saat KRI SSA-378 tengah melaksanakan patroli di perairan Tenggara Tanjung Jabung. Petugas radar saat itu mendeteksi keberadaan kapal TB Karya Pasific 2229 yang sedang menarik tongkang bermuatan batubara TK Pasific Star 8615.
Di buritan tongkang, terpantau tiga kapal nelayan kecil tengah menambatkan tali—tindakan yang menimbulkan kecurigaan kuat adanya praktik ilegal.
Saat KRI SSA-378 mendekat untuk memeriksa, dua kapal nelayan yang belakangan diketahui bernama KM Aqshal dan KM Aqshal 2 justru melarikan diri. Permintaan untuk berhenti yang disampaikan lewat pengeras suara tidak diindahkan.
Bahkan, KM Aqshal, kata Tunggul, sempat menambah kecepatan dan mengarahkan haluan kapal ke arah KRI.
“Tim di lapangan telah mengikuti seluruh tahapan sesuai SOP," katanya.
Baca Juga: Demi Serap Penerimaan Negara di Sektor Perikanan Tangkap, Begini Dukungan Polri ke KKP
Untuk mengejar dan menghentikan kapal tersebut, KRI SSA-378 kemudian mengerahkan dua tim VBSS atau Visit, Board, Search, and Seizure.
Tim VBSS 1 yang mengejar KM Aqshal 2 melepaskan lima butir peluru karet karena kapal tersebut tetap melaju dan bahkan mencoba menabrak speedboat petugas. Salah satu dari lima awak kapal tersebut terkena tembakan.
Sementara tim VBSS 2 yang melakukan pengejaran terhadap KM Aqshal menembakkan 15 butir peluru karet untuk menghentikan kapal. Tiga dari empat awak KM Aqshal mengalami luka ringan akibat terkena tembakan tersebut dan langsung mendapatkan perawatan di Balai Kesehatan Lanal Bangka Belitung.
Dari hasil penggeledahan di atas KM Aqshal, lanjut Tunggul, ditemukan bekas obat-obatan yang diduga psikotropika. Selain itu, para ABK mengaku menggunakan pukat trawl yang merupakan alat tangkap terlarang. Kapal tersebut juga tidak memiliki dokumen resmi.
KM Aqshal kini telah diamankan dan dikawal menuju Lanal Bangka Belitung untuk proses hukum lebih lanjut. Sementara KM Aqshal 2 dan awak kapalnya, yang salah satu anggotanya sempat dirawat di RS Islam Ar Rasyid Palembang, berada di wilayah Palembang untuk pemeriksaan lanjutan.
Berita Terkait
-
Kamera Bawah Laut Temukan Objek Diduga Bangkai Kapal KMP Tunu Pratama Jaya
-
Temukan Jenazah Diduga Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Ini Cerita Nelayan Banyuwangi
-
Demi Serap Penerimaan Negara di Sektor Perikanan Tangkap, Begini Dukungan Polri ke KKP
-
Marinir Turun Tangan! TNI AL Siap Tampung Siswa Indisipliner Jabar di Barak Pembinaan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan