Suara.com - Pemerintah Kabupaten Jember terus memperkuat kemandirian fiskal melalui strategi optimalisasi pajak daerah. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menjadi ujung tombak dalam memastikan bahwa setiap rupiah pajak yang dibayarkan masyarakat akan kembali dalam bentuk pembangunan yang nyata.
Strategi ini ditegaskan dalam kegiatan Sosialisasi Pajak Daerah yang digelar di Aula Kecamatan Balung, Rabu (16/7/2025). Acara ini mempertemukan jajaran Bapenda, perangkat kecamatan, pemerintah desa, pelaku usaha, tokoh masyarakat, hingga Tim Percepatan Pembangunan dan Pengembangan Daerah (TP3D) untuk menyamakan pemahaman soal pentingnya pajak sebagai penggerak utama pembangunan.
Sekretaris Bapenda Jember, Bagas Wahyudi menjelaskan bahwa pihaknya sedang memperkuat lima pilar utama dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lima pilar tersebut adalah: optimalisasi potensi pajak dan retribusi, peningkatan kepatuhan wajib pajak, digitalisasi layanan, pengawasan dan penegakan hukum, serta transparansi pengelolaan.
“Pajak kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan yang bisa dirasakan langsung,” tegas Bagas.
Untuk mempermudah pelayanan, Bapenda telah menghadirkan sistem digital seperti e-PBB dan e-BPHTB yang memungkinkan pelaporan dan pembayaran pajak dilakukan secara daring. Saat ini, Pemkab Jember mengelola 12 jenis pajak daerah, termasuk dua yang baru ditambahkan: Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Jenis pajak lainnya meliputi Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, Reklame, Penerangan Jalan, Parkir, Air Tanah, Mineral Bukan Logam dan Batuan, serta PBB-P2 dan BPHTB.
Dalam pemaparannya, Hendra Surya Putra, Kabid Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan Daerah, menyoroti pentingnya pemetaan potensi serta edukasi publik untuk mendorong intensifikasi dan ekstensifikasi pajak. Sedangkan Arif Yudho, Kabid Penetapan dan Keberatan Pajak Daerah, menekankan bahwa transparansi menjadi kunci dalam membangun kepercayaan publik terhadap sistem perpajakan.
Sementara itu, Mega Wulandari Kabid Verifikasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah, menyampaikan bahwa Bapenda telah menerapkan sistem pengawasan berbasis digital guna menutup celah kebocoran pendapatan.
Dari sisi pembangunan, optimalisasi pajak langsung diarahkan untuk membiayai program prioritas Kabupaten Jember di bawah kepemimpinan Bupati Muhammad Fawait. Hal ini disampaikan oleh Dima Akhyar, Wakil Ketua TP3D Jember, yang menyebut pajak sebagai fondasi utama pembiayaan tujuh agenda pembangunan: infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, digitalisasi layanan, lingkungan hidup, dan perlindungan sosial.
Baca Juga: BRILiaN Way: BRI Transformasi Culture Menuju One of The Most Profitable Bank in Southeast Asia
“Semua program butuh biaya. Dan pembiayaan itu bersumber dari partisipasi nyata masyarakat lewat pajak,” ujar Dima.
Ia menambahkan, pajak daerah digunakan untuk membiayai kebutuhan konkret masyarakat, seperti pembangunan jalan dan jembatan, penyediaan air bersih, perbaikan sekolah, peningkatan layanan kesehatan, hingga perlindungan sosial bagi kelompok rentan seperti disabilitas, lansia, dan keluarga miskin ekstrem.
Dukungan terhadap strategi ini juga datang dari Camat Balung, Muhammad Farid Wajdi. Menurutnya, pajak harus dipandang sebagai investasi sosial, bukan sekadar kewajiban administratif.
“Kalau masyarakat tahu pajaknya dipakai untuk memperbaiki jalan di kampung mereka atau membiayai beasiswa anak-anak mereka, maka kesadaran untuk membayar pajak akan tumbuh dengan sendirinya,” ujarnya.
Dengan strategi yang terukur dan berbasis digital, Bapenda Jember terus menegaskan komitmennya dari pajak yang dihimpun, pembangunan dijalankan. ***
Berita Terkait
-
BRILiaN Way: BRI Transformasi Culture Menuju One of The Most Profitable Bank in Southeast Asia
-
Akselerasi Bank Mandiri Dapat Pengakuan Global versi The Banker, Dari Peringkat 120 Melesat ke 115
-
Bank Syariah Matahari Kantongi Izin OJK, Jadi Bank Milik Muhammadiyah
-
BRI Pimpin Daftar Teratas Bank di Indonesia Versi The Banker, Berada di Jajaran Bank Terbaik Dunia
-
Bank Danamon Amankan Izin Jadi Induk Konglomerasi MUFG
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026