Suara.com - Kasus tewasnya diplomat muda, Arya Daru Pangayunan, di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, terus bergulir menjadi sebuah teka-teki kompleks.
Jauh dari kesimpulan sederhana, setiap detail yang terungkap justru menumbuhkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
Teori awal bunuh diri kini berada di bawah sorotan tajam setelah para ahli mengidentifikasi serangkaian anomali yang signifikan.
Analisis Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Haniva Hasna menunjukkan bahwa apa yang tampak di permukaan bisa jadi merupakan sebuah rekayasa cerdas untuk menyamarkan kebenaran.
"Jadi kalau pengamatan umum yang kita lihat adalah ini unnatural suicide gitu ya," demikian pengamatan Haniva dikutip dari Youtube tvOneNews, menandakan sebuah kematian yang tidak wajar jika disebut bunuh diri.
Berikut adalah empat kejanggalan besar dalam kasus kematian Arya Daru Pangayunan menurut pengamatan Kriminolog UI, Haniva Hasna.
1. Kondisi Jasad Terlalu Rapi untuk Aksi Bunuh Diri
Kejanggalan pertama dan paling fundamental terletak pada kondisi jasad saat ditemukan. Wajah Arya terbungkus lakban tebal dan sangat lekat, sebuah metode bunuh diri yang secara teori akan sangat menyiksa dan menimbulkan perlawanan hebat dari tubuh itu sendiri.
Haniva menjelaskan mekanisme alami tubuh yang seharusnya terjadi. Menurut dia ketika seseorang melilitkan lakban pada dirinya sendiri, ada kondisi-kondisi di akhir hayatnya dia akan kehilangan oksigen.
Baca Juga: Bukan Lakban Biasa yang Melilit Wajah Diplomat Arya: Ini Kejahatan Simbolik
"Di mana ketika kehilangan oksigen secara natural dia akan mencari oksigen itu sedemikian rupa, sehingga menimbulkan gerakan-gerakan asimetris yang membuat kondisi korban ini menjadi tidak serapi itu. Tapi ketika ini rapi menjadi sesuatu yang aneh gitu ya," ujarnya.
Kerapian ini memunculkan pertanyaan kritis: bagaimana mungkin seseorang yang tengah berjuang melawan sesak napas di detik-detik terakhir hidupnya bisa tetap dalam posisi yang rapi?
Kondisi ini lebih mengindikasikan bahwa korban mungkin sudah dalam keadaan tidak berdaya atau tak sadarkan diri saat lakban dipasangkan oleh orang lain.
2. Penanganan TKP yang Terburu-buru dan Potensi Hilangnya Bukti
Prosedur di tempat kejadian perkara (TKP) juga menjadi sorotan. Keputusan untuk segera mengangkat atau memindahkan jasad korban dinilai sebagai langkah yang berpotensi merusak integritas TKP dan menghilangkan bukti-bukti krusial.
Seharusnya, tim forensik dan penyidik melakukan penyisiran menyeluruh sebelum jasad dievakuasi.
Tag
Berita Terkait
-
Bukan Lakban Biasa yang Melilit Wajah Diplomat Arya: Ini Kejahatan Simbolik
-
Kematian Diplomat Arya Daru Masih Misteri, Bambang Widjojanto: Mulut Dilakban Simbol Pembungkaman
-
Eks Kabareskrim Bedah CCTV Kos Arya Daru: Ada Blind Spot dan Sikap Aneh Penjaga
-
Kriminolog Curigai Adanya Rekayasa Bunuh Diri di Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan
-
Seminggu Berlalu, Kasus Kematian Diplomat Muda Arya Daru Mandek? Ini Kata Polda Metro Jaya
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
Terkini
-
Tragedi Jelambar: Remaja 18 Tahun Tewas dalam Kebakaran Hebat, Asma Renggut Nyawanya
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Pedagang Thrifting di Tengah Ancaman Larangan: Modal Membengkak, 'Beli Kucing dalam Karung'
-
Satgas PKH Turun Tangan! Hutan Sumatra Diteliti, Dugaan Kesengajaan di Balik Bencana Banjir
-
Misteri Gelondongan Kayu di Balik Banjir Sumut, Satgas PKH Turun Tangan: Siap Usut Dugaan Pembalakan
-
Bukan Bencana Alam! WALHI Bongkar Dosa Investasi Ekstraktif di Balik Banjir Maut Sumatra
-
Terungkap! Ini Alasan Kejagung Cabut Status Cekal Bos Djarum Victor Hartono di Kasus Pajak
-
Kenapa Korban Banjir Sumatera Begitu Banyak? Kabasarnas Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Kisah Hafitar: Bocah 7 Tahun Penakluk KRL dan Kesenjangan Pendidikan
-
Tinjau Banjir Sumatera, Prabowo Bicara Status Bencana hingga Fungsi Pemerintah Jaga Lingkungan