Suara.com - Bentuk kekerasan seksual terhadap anak masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), sebanyak 9 dari 100 anak laki-laki dan perempuan pernah mengalami salah satu bentuk kekerasan seksual.
Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KPPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, mengungkapkan bahwa bentuk kekerasan seksual yang paling banyak dialami anak ialah dipaksa menyaksikan tindakan seksual.
"Itu hampir 3,64 persen untuk laki-laki dan 2,65 persen untuk anak perempuan," ungkap Pri kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Selain itu, anak-anak juga mengalami bentuk kekerasan lainnya seperti dipaksa melakukan hubungan seksual, dilibatkan dalam pembuatan foto atau video bermuatan seksual, serta diminta mengirim teks atau gambar yang bersifat seksual.
"Anak laki-laki dan anak perempuan punya potensi yang sama untuk menjadi korban daripada bentuk-bentuk kekerasan seksual," kata Pri.
Mirisnya, lanjut Pri, pelaku kekerasan seksual terhadap anak umumnya dilakukan oleh orang-orang terdekat mereka.
"Yang paling tinggi adalah pasangan atau pacar. Dan kemudian yang kedua adalah keluarga," ungkapnya.
Pri menekankan pentingnya perhatian orang dewasa dalam mengasuh anak agar justru tidak menjadi pelaku kekerasan.
"Ternyata memang orang-orang dekat yang seharusnya sebenarnya mereka itu mengasuh anak," ucapnya.
Baca Juga: Malam Mencekam di Pesawat Citilink: Penumpang Dilecehkan, Pelaku Langsung Diciduk
Data di atas berdasarkan hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) yang dilakukan Kemen PPPA pada 2024. Angka tersebut hanya sebagian dari salah satu jenis kekerasan yang pernah dialami oleh anak-anak.
Secara umum, diperkirakan sekitar 11,5 juta atau 50,78 persen anak usia 13-17 tahun, pernah mengalami salah satu bentuk kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya.
Pada pengalaman yang lebih baru, yaitu dalam 12 bulan terakhir, diperkirakan sebanyak 7,6 juta anak usia 13- 17 tahun atau 33,64% mengalami salah satu bentuk kekerasan atau lebih.
Berita Terkait
-
Bikin Korban Histeris di Pesawat, Pelaku Pelecehan Seksual Anak Ditangkap Polisi
-
Terungkap, Pelaku Pelecehan di Pesawat Citilink Seorang Dokter Hewan
-
10 Fakta Miris Dokter Hewan Lulusan Kampus Ternama Lecehkan Anak di Pesawat Citilink
-
7 Fakta Baru Skandal SMAN 4 Serang: Upaya Damai Hingga Teror Korban Pelecehan Seksual
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029