Suara.com - Kasus video syur yang melibatkan selebgram Lisa Mariana menyita perhatian publik dalam waktu singkat.
Berawal dari sebuah laporan, kasus ini meledak menjadi viral dan kini dalam penanganan intensif pihak kepolisian.
Berikut adalah kronologi lengkap dari peristiwa yang terungkap sejauh ini.
Semua bermula ketika Lisa Mariana, melalui kuasa hukumnya, membuat laporan ke polisi. Laporan ini bukan tentang pembuatan video, melainkan tentang penyebaran ilegal konten video intim yang menampilkan dirinya.
Ia mengambil langkah proaktif untuk melaporkan pihak-pihak yang telah menyebarkan video tersebut tanpa izinnya ke ranah publik.
Tak lama setelah laporan dibuat, tim kuasa hukum Lisa Mariana merilis pernyataan yang menjadi titik krusial dalam kasus ini.
Mereka mengklaim bahwa video yang viral itu direkam pada saat Lisa sedang tidak dalam kondisi sadar penuh.
"Klien kami menjadi korban, video itu direkam tanpa sepengetahuannya dalam kondisi tak sadar," tegas pengacaranya, John Boy Nababan kepada awak media.
Pernyataan ini mengarahkan kasus ke dugaan tindak pidana eksploitasi.
Baca Juga: Lisa Mariana Korban? Pengacara Sebut Video Direkam Saat Tak Sadar, Ini Faktanya
Seiring dengan munculnya berita laporan, link video tersebut mulai menyebar secara masif di berbagai platform media sosial seperti X dan aplikasi pesan instan seperti Telegram.
Kecepatan penyebaran ini membuat kasus semakin sulit dikendalikan dan menambah tekanan psikologis pada Lisa.
Menindaklanjuti laporan, pihak kepolisian mulai bergerak cepat.
Pemeriksaan terhadap Lisa Mariana menjadi titik balik dalam penanganan kasus video syur yang menggemparkan itu.
Diperiksa sebagai saksi pelapor, Lisa menyampaikan kronologi kejadian menurut versinya—mulai dari kapan video itu dibuat, dalam kondisi seperti apa, hingga siapa saja yang ia curigai memiliki akses dan mungkin menyebarkannya.
Di sisi lain, penyidik Ditreskrimsus Polda Jabar juga telah berhasil mengidentifikasi pemeran pria dalam video.
Berita Terkait
-
Lisa Mariana Korban? Pengacara Sebut Video Direkam Saat Tak Sadar, Ini Faktanya
-
Korban Iming-iming, Lisa Mariana Dipaksa Berhubungan Badan di Video Syur
-
Ingat Lagi Analisis Roy Suryo Sebelum Lisa Mariana Akui Jadi Pemeran Video Syur
-
Pemeriksaan Lisa Mariana Terkait Kasus Video Syur Ada Kendala, Kenapa?
-
Link Video Syur Diburu, Orangnya Dihujat: Standar Ganda Netizen di Kasus Lisa Mariana
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Koalisi Sipil Desak Menag Minta Maaf Soal Pernyataan Kekerasan Seksual di Ponpes Terlalu Dibesarkan
-
Ketua DPD RI Apresiasi MK Kabulkan Permohonan JR Terhadap UU Cipta Kerja
-
Peringatan Keras Kejagung: WNA di Kursi Direksi BUMN Tetap Bisa Dipenjara Jika Rugikan Negara!
-
Kementerian ESDM Dapat Skor Kinerja Paling Rendah di 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Survei Satu Tahun Prabowo-Gibran: Kemdikdasmen di Peringkat Teratas, Tapi Nilainya Tidak Istimewa
-
Begini Cara Polres Kerinci Meraih Penghargaan Kompolnas Awards, Kapolda Jambi: Tiru dan Tingkatkan!
-
Pulangkan Duit Korupsi Chromebook Nyaris Rp10 M ke Kejagung, Siapa Saja yang Setor?
-
Kejagung: Hampir Rp10 Miliar Uang Dikembalikan terkait Kasus Korupsi Chromebook
-
Raut Wajah Jokowi Berubah Saat Ditanya Utang Whoosh: Apa yang Terjadi?
-
Usman Hamid Sebut Penangkapan Delpedro Cs Sebagai Bentuk Praktik Otoriter Pemerintah Terhadap Kritik