Dari pengakuan pelaku AF saja, terungkap bahwa ia telah melakukan transaksi terhadap sedikitnya 25 bayi sejak jaringan ini beroperasi pada tahun 2023.
"Kami mendapatkan keterangan bahwa tersangka sudah pernah mengambil sebanyak 24 bayi," kata Direktur Reskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, merujuk pada pengembangan kasus. Angka ini menunjukkan betapa masif dan terstrukturnya sindikat ini.
4. Pontianak: "Pabrik Dokumen" dan Pintu Gerbang ke Singapura
Bagaimana bayi-bayi ini bisa lolos ke luar negeri? Jawabannya ada di Pontianak, Kalimantan Barat. Kota ini dijadikan sebagai titik transit dan "pabrik dokumen" oleh sindikat. Di sinilah identitas palsu diciptakan.
"Di Pontianak itu tempat pembuatan dokumen. Bayi-bayi ini dimasukkan ke kartu keluarga orang lain, lalu dibuatkan paspor untuk proses pengiriman ke luar negeri," jelas Surawan.
Dengan dokumen resmi namun palsu ini, para bayi malang itu dengan mulus diselundupkan ke Singapura.
5. Bayi "Dierami" Dulu Sebelum Dijual
Sindikat ini memiliki prosedur operasi standar yang mengerikan. Bayi-bayi yang baru lahir, biasanya berusia dua hingga tiga bulan, tidak langsung dikirim.
Mereka "dierami" atau dirawat terlebih dahulu selama sekitar tiga bulan di Bandung. Setelah dianggap cukup umur dan siap "dikirim", barulah mereka dibawa ke Pontianak untuk proses pembuatan dokumen sebelum akhirnya dijual ke Singapura.
Baca Juga: Polisi Ogah Nikahi Cewek usai Dihamili, Aksi Keji Brigadir Ade Kurniawan Cekik Bayinya sampai Mati
6. Motif Orang Tua: Terjepit Utang dan Kesulitan Ekonomi
Di balik kekejian sindikat, ada potret buram kesulitan hidup yang mendorong para orang tua merelakan bayinya.
Meskipun penyelidikan masih terus berjalan, motif utama yang terungkap dari salah satu korban adalah desakan ekonomi.
"Keterangan dari satu korban karena motif ekonomi. Kita masih menelusuri asal bayi-bayi itu, orangtuanya siapa, motifnya apa," kata Surawan. Ini menunjukkan sisi lain dari tragedi, di mana kemiskinan menjadi celah yang dimanfaatkan oleh para predator.
7. Perburuan Lintas Negara: Imigrasi dan Interpol Turun Tangan
Kasus ini telah menjadi perhatian internasional. Salah satu tersangka baru berinisial Y berhasil ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta setelah dicekal oleh petugas Imigrasi saat kembali dari luar negeri.
Berita Terkait
-
Polisi Ogah Nikahi Cewek usai Dihamili, Aksi Keji Brigadir Ade Kurniawan Cekik Bayinya sampai Mati
-
Tulis Surat Janji Diambil Lagi, Sepasang Kekasih Pembuang Bayi di Cakung Takut Dinikahi Keluarga
-
5 Rekomendasi Handuk Bayi Harga Termurah, Lembut dan Aman Bagi Kulit Sensitif
-
Bingung Pilih Stroller Murah? Ini 5 Rekomendasi Merek yang Bikin Bayi Nyaman Mulai Rp300 Ribuan
-
Jadi Incaran Ibu-ibu Baru, Ini 4 Variasi Botol Susu Hegen Beserta Harganya dari yang Termurah
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili