Suara.com - Sebagai generasi yang produktif dan penuh ambisi, anak muda sering kali merasa asuransi kesehatan bukanlah prioritas utama.
Padahal, satu kejadian tak terduga bisa mengubah segalanya, terutama jika menyangkut biaya perawatan intensif di rumah sakit yang bisa meruntuhkan stabilitas finansial yang sedang Anda bangun.
Pernahkah Anda berpikir, "Ah, saya masih muda dan sehat, asuransi nanti saja"? Jika iya, Anda tidak sendirian.
Namun, data menunjukkan bahwa risiko penyakit kritis dan kecelakaan tidak mengenal usia.
Saat perawatan medis darurat dibutuhkan, khususnya di Intensive Care Unit (ICU), tagihan yang muncul bisa sangat mengejutkan.
Inilah mengapa memiliki proteksi kesehatan seperti asuransi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah kebutuhan fundamental di era modern.
Mengapa Biaya Perawatan di ICU Selangit?
Masuk ruang ICU berarti pasien membutuhkan pengawasan dan perawatan medis paling canggih dan intensif. Biaya yang mahal ini bukan tanpa alasan.
Beberapa faktor utama yang membuat tagihan ICU membengkak antara lain:
Baca Juga: Data AAJI: Pasar Asuransi Jiwa Tembus Rp 30,95 Triliun, BRI Life Luncurkan Arunika
- Peralatan Medis Canggih
Ruang ICU dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti ventilator (alat bantu napas), monitor detak jantung, mesin dialisis (cuci darah), dan perangkat lainnya yang beroperasi 24/7.
Biaya operasional dan perawatannya sangat tinggi.
- Tim Medis Khusus
Perawatan di ICU ditangani oleh tim dokter spesialis, seperti ahli anestesi dan intensivist (dokter spesialis perawatan intensif), serta perawat yang memiliki rasio lebih kecil per pasien untuk memastikan pengawasan ketat.
- Obat-obatan dan Prosedur Khusus
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Setahun Bahlil Pimpin ESDM, Energi Merata Sampai ke Pelosok
-
Kemendagri Soroti Kasus Pentolan Petir: Pemerasan Berkedok Ormas Tak Bisa Dibiarkan!
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Mahasiswa Minta MBG Dievaluasi: Makan Beracun Gratis!
-
Kejagung Hormati Putusan MK: Jaksa Bisa Ditangkap Tanpa Izin Jaksa Agung dalam Kasus Tertentu
-
Riza Chalid Masih Buron, Satu per Satu Hartanya Diangkut Kejagung
-
Setahun Prabowo-Gibran: Kejutan di Sidang Kabinet dan Kode Retret Jilid 2?
-
Bukan Seumur Hidup, Hukuman 2 Eks TNI Penembak Mati Bos Rental Dikorting jadi 15 Tahun, Kok Bisa?
-
1 Tahun Prabowo-Gibran, Kemensos Klaim 77 Ribu Warga Miskin Sudah Mandiri: Tak Lagi Terima Bansos
-
APBD Jadi Motor Ekonomi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Realisasi Anggaran Daerah
-
Menkeu Tolak Pembayaran Utang Kereta Cepat Pakai APBN, Prof. Sulfikar: 95 Persen Ini Maunya Prabowo