Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turun tangan langsung dalam menangani kasus bunuh diri siswa SMAN 6 Garut yang diduga mengalami depresi karena dibully.
Dalam keterangannya yang diunggah di akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, Dedi Mulyadi menyebut dugaan siswa SMAN 6 Garut bunuh diri karena dibully bukanlah hal yang sederhana.
Dedi Mulyadi menyebut banyak indikasi yang harus dibuktikan tentang pembullyan hingga rasa depresi yang dialami korban.
"Kasus bunuh diri anak pelajar di Garut tidak sesederhana seperti yang kita kira,"
"Variabelnya sangat banyak dan untuk membuktikan seluruh latar belakang dan variabel-variabel yang menjadi problem sehingga terjadi bunuh diri maka ada dua hal yang kami lakukan,"
Seolah serius untuk menangani masalah itu sampai tuntas, Dedi Mulyadi telah melakukan langkah-langkah konkret seperti menonaktifkan kepala sekolah SMAN 6 Garut serta membentuk Tim Khusus.
"Yang pertama adalah kepala sekolahnya di nonaktifkan untuk memudahkan melakukan investigatif. Yang kedua tim investigatif,"
Gubernur Jawa Barat tersebut mengatakan tim yang dibentuk khusus menangani kasus bullying itu terdiri dari empat instansi yakni Inspektorat, Badan Kepegawaian Provinsi Jawa Barat, Unsur kepolisian serta unsur psikolog yang nanti akan bekerja mengungkap dari seluruh problematika yang terjadi dan diharapkan bisa untuk mengambil solusi kedepannya.
Unggahan Kang Dedi Mulyadi itu pun banyak mendapat berbagai komentar dari netizen. Banyak yang juga menyampaikan aspirasinya terkait kasus pembullyan yang semakin marak di lingkungan anak sekolah.
Baca Juga: Telan 3 Korban Jiwa, 4 Fakta Pilu Tragedi Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
"Bapak... Anak anak yang ngebully juga ditindak pak, mereka sudah cukup dewasa untuk mengerti arti bully. Jangan karena dibawah umur mereka bebas dari konsekuensi. Biar jadi pelajaran buat semua. Kalau pelaku dewasa, sudah jelas wajib ada sanksi.," kata akun @ri***ti.
"Saran, buat kontak Nomer Khusus Pengaduan di Tiap Sekolah dan Daerah bila ada Kasus Bully, Pelecehan Seksual, Penganiayaan, Pungli, dll yg Negatif agar bisa segera secepatnya di Tangani oleh Pihak-pihak yg berKompeten (Polisi, Diknas, Psikolog, dll).," imbuh @ko***sd.
"Inalillahi wa innailaihi rojiun Turut prihatin dan berduka atas meninggalnya pelajar di Garut," cuit @na***ya.
"Setujuuu , krn bnyak oknum sekolah klo ada masalah internal di dalm justru malah menutupi , krna takut lah nama baik sekolah , usut tuntas pak , hello mana kpai klo yg gini aja kurang gercep," ungkap @ne***ra.
"Guru guru lah yg seharusnya selalu mengingatkan stop bullying kepada anak muridnya .GURU = di GUgu dan ditiRU,bukan spanduk yg dipasang di sekolah.," timpal @ut***a5.
Kontributor : Mira puspito
Berita Terkait
-
Telan 3 Korban Jiwa, 4 Fakta Pilu Tragedi Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
-
Kisah Heroik Bripka Cecep, Gugur Usai Selamatkan Warga di Pesta Rakyat Maut Garut
-
Tragedi Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi: 3 Orang Tewas Berdesakan Demi Makanan Gratis?
-
Dedi Mulyadi Sebar Percakapan Orang Tua Korban dan Siswa SMAN 6 Garut, Fakta Mengejutkan Terungkap
-
Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut Berujung Maut, Ini Kronologinya
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara