Suara.com - Di atas panggung kemenangannya, Kaesang Pangarep melakukan sebuah manuver politik yang cerdas. Usai dipastikan kembali memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga 2030.
Pidato perdananya bukanlah arogansi kemenangan, melainkan sebuah pengakuan kegagalan yang diikuti dengan janji besar untuk masa depan.
Ini adalah sebuah strategi komunikasi yang terukur: mengakui kelemahan untuk membangun empati, lalu memompakan optimisme untuk menyatukan barisan menuju target berikutnya.
Langkah pertama Kaesang adalah menabuh genderang penyesalan. Di hadapan ratusan kader di Graha Saba Buana, Solo, ia secara terbuka mengambil tanggung jawab atas kegagalan terbesar PSI di Pemilu 2024.
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota kader PSI karena saya gagal membawa partai ini masuk ke Senayan. Tapi ingat, di 2029 nanti kita akan menjadi partai yang diperhitungkan," kata Kaesang, Sabtu (19/7) dilansir dari Antara.
Permintaan maaf ini krusial. Ia secara efektif meredam potensi kekecewaan dan kritik internal, menunjukkan bahwa ia mendengar dan merasakan kegagalan yang sama seperti para kadernya.
Setelah babak penyesalan selesai, Kaesang dengan mulus beralih ke narasi pembenaran dan optimisme.
Ia mengingatkan bahwa pada periode sebelumnya, ia hanya punya waktu tiga bulan untuk menghela gerbong partai. Sebuah justifikasi yang masuk akal untuk menjelaskan mengapa target parlemen belum tercapai.
Untuk menjaga moral kader tetap tinggi, ia menyoroti pencapaian konkret yang diraih. Putra bungsu Presiden Jokowi itu mengapresiasi kinerja kader yang berhasil melipatgandakan perolehan kursi di DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota hingga 100 persen.
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Pendiri PSI: Ada Ultimatum 'Dapatkan Jokowi atau Kubur Partai'
Ini adalah pesan bahwa kerja keras mereka tidak sia-sia dan telah membuahkan hasil, meskipun belum di level nasional.
Puncaknya adalah saat ia menebar janji untuk 2029. Dengan waktu empat tahun penuh di tangannya, ia menjanjikan sebuah transformasi.
"Mungkin orang menganggap kita masih gajah yang kecil, tapi gajah yang kecil itu tetap besar. Jadi lihat nanti, 2029 kita akan menjadi partai yang besar," tegas Kaesang, menggunakan analogi gajah yang menjadi logo baru PSI.
Legitimasi Kuat dan Rangkulan Politik
Pidato ini didukung oleh mandat yang kuat. Kemenangan telak dengan 65,28 persen suara dari 157.579 pemilih dalam Pemira berbasis e-vote memberinya legitimasi yang tak terbantahkan.
Ia juga tak lupa merangkul lawan-lawannya, Bro Ron dan Agus Mulyono, untuk bergabung di DPP, sebuah langkah untuk mencegah perpecahan internal.
Berita Terkait
-
Pengakuan Mengejutkan Pendiri PSI: Ada Ultimatum 'Dapatkan Jokowi atau Kubur Partai'
-
Jeffrie Ancam 'Pemakaman' PSI Jika Tak Ada Campur Tangan Jokowi
-
Jokowi Pernah Pamerkan STNK, Dokter Tifa Sentil Ijazah: Kalau Asli Pasti Bangga
-
Profil Bro Ron, Caketum PSI Sempat Pede Menang Kini Kalah Telak dari Kaesang
-
Bongkar Rahasia Dapur PSI: Jeffrie Geovanie Ungkap Ultimatum 'Dapatkan Jokowi atau Kubur Partai'
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat
-
Disidak Menteri LH Buntut Banjir, 3 Perusahaan Raksasa Ini Wajib Setop Operasi di Batang Toru
-
Usul Koalisi Permanen, Bahlil Dinilai Ingin Perkuat Stabilitas dan Konsolidasi Golkar
-
Banjir Rob Jakarta Utara: Jalan Depan JIS Kembali Terendam
-
KPK Ungkap Linda Susanti yang Laporkan Dugaan Penggelapan Barang Bukti Ternyata Lakukan Penipuan