Suara.com - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda menyayangkan industri nikel yang ada di daerahnya justru dipenuhi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dari luar daerahnya.
Sherly Tjoanda menganggap wajar, lantaran dirinya mengakui SDM yang ada di Maluku Utara belum memenuhi syarat untuk mengolah tambang tersebut.
Kebanyakan dari mereka dipekerjakan sebagai pekerja kasar, seperti operator truk dan sebagainya.
Hal itulah yang akhirnya membuat Sherly Tjoanda menemui Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof Stella Christie untuk berdiskusi bersama.
Sherly merasa bahwa kini permasalahan terbesar di Maluku Utara adalah banyaknya pengangguran.
Sementara itu pengangguran yang ada tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh Perusahaan Nikel di wilayahnya.
“Terima kasih atas waktunya Prof Stella dan seluruh jajarannya dari Kemendikti sudah menerima kami Provinsi Maluku Utara,” ujar Sherly.
“Permasalahan saya masih banyak pengangguran di Maluku Utara, tetapi kemudian pengangguran ini tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh industry gap-nya,” sambungnya.
Sherly menjelaskan bahwa kualitas SDM yang dihasilkan atau dilahirkan dari Kampus yang ada di Maluku Utara ini tidak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan industri Nikel disana.
Baca Juga: Standar Tinggi, Upah Minim: Benarkah Rakyat yang Tidak Kompeten?
“Kita di Maluku Utara ini punya Gap antara kualitas SDM yang dihasilkan oleh kampus yang ada di Maluku Utara itu ada Gap dengan skill yang dibutuhkan dari industri yang ada di Maluku Utara,” urainya.
Besar harapan Sherly agar kedepannya pihak Kemendikti dapat membantu membuka program studi (prodi) baru di Universitas Negeri yang ada di Maluku Utara.
Hal ini bertujuan untuk membangun SDM baru yang handal dan siap dipakai saat dibutuhkan di Industry yang ada di Maluku Utara.
“Harapannya ke depan kita itu ada prodi baru untuk industry masa depan dan kita belum punya prodi,” ujar Sherly.
“Untuk itu mengharapkan bantuan dari Kemendikti untuk bisa membantu Universitas Negeri yang ada di Maluku Utara untuk bisa bertransformasi menghasilkan prodi prodi baru yang akan melahirkan SDM dalam 4 – 5 tahun ke depan yang langsung siap dipakai dan memang dibutuhkan di industry yang ada di Maluku Utara,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Prof Stella Christie justru mengungkapkan masalah baru.
Ia menerangkan bahwa fakta yang ada kualitas SDM ditentukan oleh pengajarnya.
Sementara itu, hingga kini masih banyak pengajar atau dosen – dosen di Indonesia belum optimal dalam mengajarkan ilmu-ilmu yang dibutuhkan oleh Industri.
“Satu yang kita ketahui dari data dan fakta sangatlah menentukan kualitas SDM kita itu pengajarnya, dosen” ujar Prof Stella.
“Kalau kita boleh jujur melihat tantangan itu masih banyak dosen-dosen kita yang belum optimal untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sebenarnya dibutuhkan oleh industry, kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan oleh industry,” tambahnya.
Prof Stella menilai bahwa kemampuan yang dimiliki para pengajar saat ini adalah kemampuan sementara saja, sedangkan industri di Indonesia tentu akan terus berkembang.
“Dan ini kemampuan yang sifatnya skill yang sementara. Tetapi ini industry juga akan terus berkembang,” tegasnya.
Meski masih tanda tanya dan belum mendapatkan kepastian, Sherly berharap jika ke depannya Industri yang ada di Maluku Utara itu dapat dipetik manfaatnya oleh rakyat Maluku Utara sendiri, sehingga masalah pengangguran pun dapat sedikit teratasi.
Perusahaan Tambang Nikel di Maluku Utara
Indonesia menjadi negara dengan potensi sumber daya alam terbesar di dunia. Tidak hanya keindahan alam, kandungan mineral di perut bumi juga melimpah di Indonesia.
Salah satu wilayah dengan potensi mineral yang melimpah adalah Maluku Utara. Maluku Utara dikenal memiliki Cadangan nikel yang melimpah.
Maluku Utara kini digerakkan oleh industry pertambangan Indonesia khususnya untuk memenuhi kebutuhan nikel secara global. Berikut beberapa Perusahaan tambang nikel di Maluku Utara:
1. Harita Nickel
PT Harita Nickel juga dikenal dengan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) merupakan salah satu Perusahaan pertambangan nikel terbesar di Indonesia. Perusahaan ini terletak di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
2. Mega Haltim Mineral
Perusahaan tambang nikel ini beroperasi di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. PT Mega Haltim Mineral memiliki izin usaha pertambangan (IUP) untuk menambang nikel di wilayah Weda Selatan, Halmahera Tengah dengan luas konsesi mencapai 13.510 hektar.
3. Halmaheira Sukses Mineral
Halmaheira Sukses Mineral beroperasi di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Perusahaan ini fokus pada penambangan nikel, kobalt, dan bijih besi.
4. Tekindo Energi
Tekindo Energi merupakan sebuah Perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Lelilef, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. PT Tekindo Energi fokus pada penambangan bijih nikel laterit.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata