Suara.com - Hingga Minggu (20/7/2025) malam, tim Basarnas belum bisa mengakses bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Barcelona V yang terbakar hebat di perairan Pulau Talise, Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Kapal nahas tersebut membawa sekitar 280 penumpang dan 15 anak buah kapal (ABK) saat insiden terjadi.
Menurut Humas Kantor SAR Manado, Nuriyadin Gumelang, setidaknya ada empat alasan utama mengapa evakuasi ke dalam bangkai kapal belum bisa dilakukan.
1. Masih Mengeluarkan Asap Tebal
Meski api telah berhasil dipadamkan, kapal masih terus mengeluarkan kepulan asap dari bagian buritan hingga Minggu malam. Kondisi ini membuat tim SAR tidak dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dalam kapal karena visibilitas yang rendah dan potensi bahaya gas beracun.
“Malam ini kapal masih mengeluarkan kepulan asap dari bagian buritan, sehingga kami belum bisa masuk untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Nuriyadin dalam keterangan resminya di Jakarta.
2. Kondisi Belum Aman
Tim gabungan dari Basarnas, Bakamla RI, Satpolair, dan PSDKP Bitung sebenarnya sudah dikerahkan sejak siang hari. Namun hingga pukul 19.00 WITA, situasi di lokasi masih dinyatakan belum aman. Gelombang laut yang tidak stabil dan suhu tinggi dari sisa kebakaran menjadi faktor utama penundaan akses ke bangkai kapal.
“Kami masih siaga di Pelabuhan Minte dan membuka posko informasi bagi keluarga penumpang. Semua unsur terkait turut membantu proses identifikasi dan pendataan korban,” tambahnya.
3. Menunggu Kepastian Korban Tertinggal
Tim SAR gabungan menjadwalkan kembali peninjauan ke bangkai kapal setelah situasi dianggap benar-benar aman. Pemeriksaan ini menjadi krusial untuk memastikan bahwa tidak ada korban jiwa yang masih tertinggal di dalam kapal.
Baca Juga: 5 Fakta Terbaru Tragedi KM Barcelona, Korban Tewas Bertambah
Data sementara dari Bakamla menyebutkan tiga penumpang dilaporkan meninggal dunia, dua di antaranya belum teridentifikasi. Sementara para korban selamat masih dalam proses evakuasi dan pendataan ke Pelabuhan Manado dan sejumlah fasilitas kesehatan terdekat.
4. Struktur Kapal Rapuh dan Berisiko Runtuh
Kebakaran hebat yang melanda KMP Barcelona V telah merusak struktur logam kapal secara signifikan. Menurut para ahli SAR, panas ekstrem dari kobaran api dapat membuat baja kehilangan kekuatan dan menjadi rapuh. Ini berarti, dek, dinding, atau bahkan langit-langit kapal bisa runtuh sewaktu-waktu tanpa peringatan.
"Salah langkah sedikit saja bisa mengakibatkan tragedi baru. Oleh karena itu, kami tidak bisa mengambil risiko sebelum semuanya benar-benar aman,” jelas Nuriyadin.
KMP Barcelona V bertolak dari Pelabuhan Melonguane, Kepulauan Talaud, menuju Pelabuhan Manado. Saat melintas di perairan Pulau Talise, kapal dilaporkan terbakar sekitar pukul 14.00 WITA.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Pemerintah daerah dan sejumlah instansi terkait terus berkoordinasi dalam penanganan korban dan evaluasi keselamatan transportasi laut.
Tim SAR gabungan tetap disiagakan selama 24 jam di Pelabuhan Minte, sementara posko informasi dibuka bagi keluarga penumpang. Fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan tim dan memeriksa apakah masih ada korban tertinggal di bangkai kapal.
Tag
Berita Terkait
-
5 Fakta Terbaru Tragedi KM Barcelona, Korban Tewas Bertambah
-
KM Barcelona VA Terbakar di Laut Sulawesi Utara, Tim SAR Dikerahkan
-
Detik-detik Penyelamatan Korban KM Barcelona Kebakaran yang Terapung di Perairan Talise
-
KM Barcelona 5 Terbakar di Manado! 280 Penumpang Terjebak, 3 Meninggal
-
Update Kecelakaan KM Barcelona V.A di Pulau Talise, TNI Ungkap Kondisi Penumpang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat
-
Disidak Menteri LH Buntut Banjir, 3 Perusahaan Raksasa Ini Wajib Setop Operasi di Batang Toru
-
Usul Koalisi Permanen, Bahlil Dinilai Ingin Perkuat Stabilitas dan Konsolidasi Golkar
-
Banjir Rob Jakarta Utara: Jalan Depan JIS Kembali Terendam
-
KPK Ungkap Linda Susanti yang Laporkan Dugaan Penggelapan Barang Bukti Ternyata Lakukan Penipuan
-
Trik Jitu Bahlil Bikin Prabowo 'Jatuh Hati', Pujian Meluncur Deras di HUT Golkar