Suara.com - Suasana tenang di Kampung Candi, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, pecah oleh operasi senyap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Pada Jumat (18/7/2025) dini hari.
Tim berlambang burung hantu ini menangkap seorang pria berinisial Y alias J, yang diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme.
Penangkapan yang berlangsung sekitar pukul 03.30 WIB itu sontak menjadi buah bibir. Pasalnya, Y alias J dikenal warga sebagai seorang pedagang kembang yang baru menetap di wilayah tersebut.
Operasi penangkapan dan penggeledahan ini tidak dilakukan sendiri oleh Densus 88. Dipimpin oleh Kompol Komang Doni Wahyudi, operasi ini melibatkan Tim Inafis Polres Bogor, Kapolsek Rumpin AKP Suyoko, dan Kanit Reskrim AKP Chandra Adi Widodo Purba.
Sinergi antar aparat ini memastikan proses penindakan berjalan lancar dan aman.
Seorang warga lokal mengungkapkan penggerebekan tersebut. Ia menyebutkan bahwa terduga teroris itu diduga terafiliasi dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
"Bener kalau ada penggerebekan terduga teroris, NII, Gatau secara pasti asal usulnya, tapi backgroundnya pedagang kembang. Dia juga di sini belum lama, tapi kebetulan nikah sama orang Muncang sekitar enam bulan lalu,” ungkap saksi mata tersebut kepada wartawan.
Fakta yang terungkap pasca-penangkapan membuat warga semakin terkejut. Keseharian Y alias J yang dinilai normal dan mudah berbaur ternyata menyimpan rahasia besar. Ia bukanlah warga asli Rumpin, melainkan pendatang dari Ciledug.
Pernikahan sebagai Kedok?
Baca Juga: Densus 88 Disebut Tangkap Terduga Teroris di Sulteng, Polda Sulteng Mengaku Enggak Tahu
Keberadaan Y di Rumpin adalah karena ia menikahi seorang wanita setempat sekitar enam bulan lalu, yang disebut-sebut sebagai istri mudanya.
Ia diduga kuat menjalani kehidupan ganda, berbaur sebagai pedagang kembang di Rumpin untuk menutupi identitas dan aktivitas terlarangnya.
Menurut warga, Y alias J juga tidak selalu berada di rumah istri mudanya tersebut. "Orang sana pada tau, kalo lapor mah lapor, tapi emang orangnya jarang di sini, kebetulan di sini istri muda. Aslinya mah dari Ciledug,” beber warga yang enggan disebutkan namanya.
Penangkapan di Rumpin ini menjadi bukti nyata bahwa ancaman terorisme bisa menyusup ke lingkungan mana pun, seringkali melalui individu yang tampak biasa saja. Aksi sigap Densus 88 ini menegaskan kembali komitmen negara dalam memberantas jaringan teror hingga ke sel-sel terkecilnya.
Saat ini, pihak berwenang masih terus melakukan pengembangan untuk mendalami peran Y alias J dalam jaringannya serta memburu sel-sel lain yang mungkin masih aktif. Keberhasilan operasi ini adalah pengingat bagi publik untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar.
Berita Terkait
-
Densus 88 Disebut Tangkap Terduga Teroris di Sulteng, Polda Sulteng Mengaku Enggak Tahu
-
Bupati Bogor Hidupkan Lagi Jumat Keliling: Tak Cuma Urus Masjid, Rumah Warga Ikut Dibedah
-
Beras Oplosan Banjiri Bogor, Pemkab Akui Kewalahan Awasi Supermarket
-
Ancaman 'Bom Waktu' di Gunung Putri, Kades Ngamuk Setu Penyebab Banjir Diabaikan
-
Jurus Sakti Atasi Neraka Macet Parung: Tol Bogor-Serpong 'Terbang' di Atas Ciseeng
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan