Suara.com - Kesabaran Pemerintah Desa Gunung Putri, Kabupaten Bogor, tampaknya sudah habis. Kepala Desa Daman Huri secara terbuka menuding pemerintah daerah hingga pusat telah "menutup mata" terhadap kondisi kritis Setu Gunung Putri, sebuah danau yang kini menjadi ancaman bom waktu dan penyebab banjir kronis di wilayahnya.
Merasa lelah karena aduannya hanya dianggap angin lalu dan 'diping-pong' oleh birokrasi, Daman Huri melontarkan ultimatum keras jika pemerintah provinsi dan pusat tak sanggup mengurus, lebih baik serahkan kewenangan pengelolaan setu tersebut ke Pemerintah Kabupaten Bogor.
Sudah Ganti Menteri, Nasib Setu Tak Berubah
Daman Huri mengaku sudah menempuh semua jalur birokrasi. Surat permohonan revitalisasi telah dilayangkan berkali-kali ke Pemkab Bogor, Pemprov Jawa Barat, hingga Kementerian PUPR. Namun, hasilnya nihil.
“Namun seiring dengan waktu, Menteri sudah berganti, Pemerintah sudah berganti. Ini tidak ada tindaklanjut dari Pemerintah yang memiliki kewenangan yaitu Provinsi dan Kementerian PUPR, khususnya BBWSCC,” keluh Daman Huri, Jumat (18/7/2025).
Satu-satunya tindakan yang dilakukan hanyalah pembersihan eceng gondok, yang menurutnya sama sekali bukan solusi.
“Nah, pembersihan Eceng Gondok ini kan tidak mengentaskan permasalahan secara menyeluruh,” tegasnya.
Bom Waktu yang Mengancam 3 Desa
Kondisi Setu Gunung Putri kini sangat mengkhawatirkan. Pendangkalan parah membuat danau seluas 6,5 hektare itu tak mampu lagi menampung debit air. Kedalamannya kini hanya tersisa satu meter di bagian tepi dan dua meter di tengah.
Baca Juga: Jurus Sakti Atasi Neraka Macet Parung: Tol Bogor-Serpong 'Terbang' di Atas Ciseeng
Akibatnya, setiap kali hujan deras, air meluap dan menerjang tiga wilayah sekaligus:
- Desa Gunung Putri
- Desa Puspasari
- Kelurahan Puspanegara
"Ini juga kalau dibuka pintu airnya secara besar, maka akan mengakibatkan banjir di Desa Karanggan," tambah Daman.
Ia memperingatkan bahwa situasi ini sudah sangat darurat. Tanpa pengerukan segera, bencana yang lebih besar hanya tinggal menunggu waktu.
“Karena ini sudah urgent. Saya yakin kalau ini tidak dikeruk kemungkinan besar korban di tiga desa itu akan terdampak,” ucapnya dengan nada cemas.
"Dan ini kelambat laun mungkin ini akan menjadi daratan kalau tidak diurus." tambahnya.
Puncak kekesalan Daman Huri adalah perasaan 'diping-pong' saat berusaha mencari solusi. Laporannya dilempar dari satu instansi ke instansi lain tanpa ada yang mau mengambil tanggung jawab penuh.
Berita Terkait
-
Jurus Sakti Atasi Neraka Macet Parung: Tol Bogor-Serpong 'Terbang' di Atas Ciseeng
-
Viral Video Pelajar Bogor Mesum di Taman, Pak Camat Bereaksi!
-
KLH Ungkap Penyebab Banjir di Kawasan Puncak: Apa Sanksinya?
-
Ganti Macet dengan Cemas? Tol Bogor-Serpong Akan 'Terbang' di Atas Tambak Ikan Warga Ciseeng
-
Viral Video Debt Collector Hadang Motor di Tengah Jalan Bogor-Depok
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Lampu Hijau DPR: Anggaran Bencana Sumatera Boleh Diutak-atik Tanpa Izin, Ini Syaratnya
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat