Suara.com - Guru Besar Fakultas Geografi sekaligus Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Baiquni, mengurai mitigasi risiko di Gunung Rinjani.
Adapaun saat ini gunung yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat tersebut tengah menjadi sorotan.
Terlebih setelah beberapa kali insiden kecelakaan yang melibatkan pendaki.
Baiquni menyebut Gunung Rinjani memiliki karakter topografi yang tidak bisa dianggap remeh.
Sebagai orang yang sudah pernah mendaki Rinjani tahun 1983 silam, ia mengungkap bahwa medan yang terbentuk dari aktivitas vulkanik menghasilkan tebing curam, kaldera tajam, dan paparan gas sulfur yang beresiko tinggi bagi pendaki pemula.
"Gunung Rinjani terbentuk dari intrusi magma yang mengangkat Pulau Lombok. Kaldera yang curam, tebing-tebing tajam, serta keberadaan danau Segara Anak membuatnya berbeda dari pegunungan non-vulkanik seperti Alpen atau Andes," kata Baiquni dalam keterangannya, Senin (21/7/2025).
Baiquni menilai kondisi fisik gunung tak semata-mata menjadi risiko pendakian.
Ketidaksiapan psikologis dan kurangnya edukasi bagi wisatawan dapat berpengaruh dalam pendakian.
Apalagi medan vulkanik memiliki potensi bahaya berbeda dengan gunung-gunung lain.
Baca Juga: UGM Sudah Klarifikasi, Kenapa Ijazah Jokowi Masih Diragukan?
"Wisatawan yang belum terbiasa dengan karakter gunung vulkanik bisa linglung bahkan halusinasi ketika terpapar sulfur atau saat berada di ketinggian dengan oksigen tipis," tuturnya.
Tak Melulu Fisik tapi Ego dan Emosi
Menurut Baiquni pendakian buka hanya soal kekuatan fisik saja melainkan kemampuan mengelola ego dan emosi.
Pendakian seharusnya menjadi ruang kontemplatif yang menantang pelakunya untuk mengenali dirinya sendiri.
"Saya selalu ingat quote dari Reinhold Messner, it’s not the mountain we conquer, but ourselves," ucap Baiquni.
Teknologi yang semakin maju, menurut Baiquni, telah membantu sistem navigasi dan informasi spasial bagi para pendaki gunung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri