Suara.com - Pegiat media sosial Dokter Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa) memberikan reaksi keras atas kabar bahwa mantan Rektor UGM, Prof. Sofian Effendi, diancam akan dilaporkan ke polisi oleh para pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Menurut Tifa, langkah ini justru menjadi blunder yang akan membuktikan kebenaran ucapan sang profesor.
Bagi Tifa, jika Prof. Sofian benar-benar dikriminalisasi, maka hal itu akan menjadi pembenaran mutlak di mata publik.
"Jika Profesor Sofian Effendi dikriminalisasi. Artinya, rakyat akan 100% YAKIN, semua yang beliau sampaikan, adalah KEBENARAN!," tulis Dokter Tifa melalui akun X pribadinya, dikutip Senin (21/7/2025).
Tak berhenti di situ, Tifa bahkan melontarkan pernyataan yang lebih tajam, seolah memberikan kutukan bagi pihak-pihak yang mencoba membungkam suara sang mantan rektor.
"Dan, jika ada pihak yang masih nekat melaporkannya. Yakinlah, di saat itu Langit akan menghancurkan penjahat yang mengkriminalisasinya, sehancur-hancurnya!" sambungnya.
Seperti diketahui, Prof. Sofian Effendi secara mengejutkan menarik semua pernyataannya soal ijazah Jokowi hanya selang satu hari setelah videonya viral. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku mendapat ancaman akan dilaporkan ke Bareskrim oleh kelompok yang menamakan diri 'Jokowi Lovers'.
Sebelumnya, dalam wawancara di kanal YouTube "Langkah Update" pada 16 Juli 2025, Prof. Sofian memang secara blak-blakan membongkar dugaan kejanggalan pada riwayat kuliah Jokowi.
Ia bercerita bahwa skripsi Jokowi tidak pernah diujikan karena Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) miliknya tidak mencapai 2.0. Akibatnya, menurut Prof. Sofian, UGM tidak pernah mengeluarkan ijazah S1 untuk Jokowi, dan ia seharusnya hanya berstatus sebagai sarjana muda.
Baca Juga: Momen Prabowo Tunjuk Hidung Koruptor: Mereka Dalang di Balik Isu 'Indonesia Gelap'
Tag
Berita Terkait
-
UGM Sudah Klarifikasi, Kenapa Ijazah Jokowi Masih Diragukan?
-
Momen Prabowo Tunjuk Hidung Koruptor: Mereka Dalang di Balik Isu 'Indonesia Gelap'
-
Amien Rais 'Sentil' Jokowi: Selamat Lolos dari Ijazah Palsu, Tapi Dosa Korupsi Anakmu Menanti
-
UGM 'Tampar' Mantan Rektornya Sendiri, Sebut Sofian Effendi 'Digiring' Pihak Lain, Siapa Dalangnya?
-
Terungkap! 'Jurus Maut' Prabowo Luluhkan Trump, Jokowi Sampai Tertawa
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
Terkini
-
Ngotot Kembalikan Aset Kasus Harvey Moei, Alasan Kejagung Santai Hadapi Keberatan Sandra Dewi
-
Kontroversi Berujung Berkah, Kepala Sekolah Dini Fitria yang Viral Pukul Murid Dapat Hadiah Umrah
-
Subhan Palal 'Sentil' KPU di Sidang Ijazah Gibran, Tuding Manuver Hukum Tak Sah
-
Jejak 'Fee' SGD 500 Ribu: KPK 'Korek' Arso Sadewo, Otak Swasta di Skandal PGN
-
Babak Baru Kasus Kacab Bank, Polisi: Pasal Pembunuhan Tunggu 'Lampu Hijau' Jaksa
-
Ngeri! Teror Air Keras Pelaku Tawuran di Jaktim, Tukang Parkir Warkop jadi Sasaran
-
Kritik Prabowo Soal Ini, Refly Harun: Suka-suka Lah Mumpung Berkuasa, Apa Juga Halal
-
Imbas Keracunan Massal MBG, BGN Tutup 106 Dapur MBG
-
Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke Raksasa Teknologi: Petinggi Google dan HP Diperiksa Kejagung
-
Pemerintah Lanjutkan Proses Pemilihan Gelar Pahlawan Nasional 2025, Masih Ada Nama Soeharto