Suara.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) secara mendadak 'turun gunung' ke indekos tempat diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39), ditemukan tewas mengenaskan di Menteng, Jakarta Pusat. Bukan sekadar kunjungan biasa, mereka datang berbekal "informasi baru" yang diklaim sangat penting, yang didapat langsung dari keluarga almarhum di Yogyakarta.
Informasi baru inilah yang menjadi pemicu Kompolnas untuk menelusuri ulang jejak terakhir sang diplomat di tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami melakukan pendalaman atas apa yang sudah kami dapatkan di Yogya, termasuk informasi awal yang sebelumnya kami peroleh,” ujar Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, sebelum memulai pengecekan di lokasi, Selasa (22/7/2025).
Meski tidak merinci apa 'bisikan' dari keluarga tersebut, Anam menegaskan bahwa pengecekan kali ini akan sangat detail, mencakup setiap sudut kamar hingga rekaman kamera pengawas.
“Cek lokasi, cek detail kamar, cek apa yang ada di CCTV dan dan sebagainya,” katanya.
Langkah ini diambil setelah Kompolnas menyambangi kediaman keluarga Arya Daru di Yogyakarta pada Minggu (20/7). Pertemuan itu disebut-sebut menjadi kunci yang berpotensi membuka tabir misteri di balik kematian sang diplomat.
Seperti diketahui, Arya Daru ditemukan tak bernyawa pada 8 Juli 2025 dengan kondisi kepala terbungkus lakban. Kasus yang awalnya ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat ini kemudian diambil alih oleh Polda Metro Jaya karena dinilai memiliki kompleksitas tinggi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto sebelumnya menyatakan optimistis kasus ini bisa segera terungkap.
“Hal yang kayak gini, kami di Polda Metro Jaya sudah banyak sekali pengalamannya,” kata Karyoto di kawasan Indonesia Arena, Kamis malam (10/7/2025).
Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Arta Daru: Kompolnas Turun Tangan Usai Dapat Bocoran dari Keluarga!
Sejumlah barang bukti penting seperti rekaman CCTV, laptop, ponsel, hingga hasil autopsi kini tengah dianalisis secara mendalam. Kehadiran Kompolnas dengan 'amunisi' informasi baru dari keluarga diharapkan dapat mempercepat pengungkapan kasus yang menyita perhatian publik ini.
“Semua biar kami pelajari dulu, setelah waktunya kita bisa membuat kesimpulan final," kata Karyoto.
Berita Terkait
-
Malam Hening di Gondangdia: Kesaksian Penghuni Indekos Sebelum Arya Daru Ditemukan Tewas
-
Kompolnas Ungkap Fakta Penting di Balik Kematian Arya Daru Usai Cek TKP
-
Misteri Kematian Diplomat Arta Daru: Kompolnas Turun Tangan Usai Dapat Bocoran dari Keluarga!
-
5 Kejanggalan Kasus Diplomat Arya Daru Tewas Dilakban yang Buat Polisi Kerja Keras
-
Kasus Diplomat Arya Daru Tewas Dilakban Mandek 2 Pekan: Benarkah Pesan Ancaman?
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Upaya Redakan Konflik Internal, Bertemu Gus Yahya jadi Prioritas PBNU Kubu Zulfa?
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri