Suara.com - Politisi PSI Ade Armando kembali menyoroti polemik ijazah palsu yang dituduhkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kali ini, Ade secara khusus menantang para penuduh, termasuk dr. Tifa dan Roy Suryo, untuk menunjukkan bukti konkret alih-alih membangun narasi tanpa dasar yang kuat.
Dalam perbincangannya di program "Kupas Berita" di kanal YouTube CokroTV, Ade Armando mengkritik keras metode yang digunakan oleh pihak-pihak yang meragukan keaslian ijazah Presiden Jokowi.
Menurutnya, tudingan tersebut tidak didasari oleh bukti yang valid dan lebih banyak diwarnai oleh drama.
Ade lantas menceritakan pengalamannya saat berdebat langsung dengan mantan Menpora, Roy Suryo, dalam sebuah acara di Nusantara TV beberapa waktu lalu.
Dalam debat tersebut, Ade mengaku mencecar Roy Suryo mengenai dasar tudingannya.
"Saya bilang, 'Bung Roy, Anda itu ngotot banget bahwa ijazah Jokowi itu palsu'," ujar Ade Armando menceritakan kembali perdebatannya.
Menurut Ade, Roy Suryo saat itu mengklaim memiliki data dan bukti, termasuk perbandingan dengan 10 ijazah lulusan UGM lain dari angkatan yang sama.
Namun, saat diminta untuk menunjukkannya, Roy Suryo menolak dengan alasan akan membukanya di pengadilan.
Baca Juga: Disindir Pura-pura Sakit Tapi Bisa ke Kongres PSI, Pengacara Jokowi Tawarkan Polisi Datang ke Solo?
Sikap inilah yang dipertanyakan oleh Ade Armando. Ia menilai bahwa para penuduh seharusnya bisa memberikan bukti awal yang meyakinkan kepada publik jika mereka memang serius dengan klaimnya.
"Lo udah punya nih 10 ijazah orang, terus kenapa lo tiba-tiba di ujung cerita udah lihat 10, tuh Anda menyimpulkan bahwa ijazah Jokowi palsu?" tanya Ade dengan nada heran.
Dosen Ilmu Komunikasi ini menekankan adanya sebuah lompatan logika yang fatal dalam argumentasi para penuduh.
Menurutnya, mustahil untuk menyatakan sebuah dokumen itu palsu tanpa pernah melihat dan membandingkannya langsung dengan dokumen yang asli.
"Tapi kan untuk bisa tiba pada kesimpulan itu, Anda harus pegang ijazahnya Pak Jokowi yang asli itu yang mana? Kalau nggak, gimana Anda tiba pada kesimpulan ijazah itu palsu?" tegas Ade.
Ade Armando juga mengungkit kembali asal-usul foto ijazah yang kerap dianalisis oleh Roy Suryo dan dr. Tifa.
Foto tersebut, kata Ade, diunggah oleh seseorang bernama Dian Sandi Utama, yang kebenarannya pun belum terverifikasi.
"Jadi Dian itu naikin, 'Nih, nih, ijazahnya Jokowi'. Dia naikin, diperiksalah oleh Roy dan kawan-kawan, 'Palsu ini'," jelas Ade.
Pada akhirnya, Ade Armando menyimpulkan bahwa seluruh narasi mengenai ijazah palsu ini lemah karena tidak pernah didasarkan pada bukti primer, yakni ijazah asli milik Presiden Jokowi.
Ia menilai, para penuduh hanya berputar-putar pada asumsi dan analisis terhadap dokumen yang sumbernya tidak jelas, sembari terus membangun narasi bahwa mereka tengah berjuang melawan kezaliman.
Roy Suryo sendiri, bersama mereka yang meyakini ijazah Jokowi palsu, masih mendesak kepolisian untuk segera melakukan gelar perkara khusus guna membuktikan hal itu.
Sang pakar telematika juga menuntut penyitaan ijazah Jokowi untuk kepentingan penyidikan.
Berita Terkait
-
Kelakar Menohok Roy Suryo: Yang Dicari Ijazah Jokowi, Ketemunya Ijazah Sahroni
-
Driver Ojol yang Diolok Roy Suryo Ngaku sempat di Peradi: Wajar Kalau Public Speaking Saya Baik
-
Ijazah SMA Gibran Dipersoalkan: Siapa Subhan Palal yang Berani Gugat Wakil Presiden?
-
Polemik Ijazah Jokowi Belum Usai, Gibran Digugat soal Ijazah: Diminta Bayar Ganti Rugi Rp125 Triliun
-
Refly Harun: Obat Bagi Penyakit Bangsa Ini Menurut Saya Adili Jokowi dan Makzulkan Gibran
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!
-
Tragis! Balita Dibunuh Ayah Tiri, Dianiaya hingga Kejang-kejang usai Ditinggal Ibunya Ngecas HP
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan