Suara.com - Mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), yang digadang-gadang sebagai warisan terbesar pemerintahan Jokowi, kini tiba-tiba goyang.
Di tengah transisi kekuasaan, muncul usulan mengejutkan untuk menekan tombol jeda (moratorium) pada pembangunan ambisius ini. Sinyal waspada datang dari Senayan, memicu perdebatan sengit tentang prioritas negara.
Usulan ini bukan sekadar angin lalu, melainkan manuver politik serius yang memaksa para elite untuk berpikir ulang.
Berikut adalah 4 fakta kunci di balik drama usulan moratorium IKN yang kini menjadi bola panas di parlemen.
1. NasDem Resmi Lempar Bola Panas: "Setop Dulu Pembangunan IKN!"
Secara mengejutkan, Partai NasDem menjadi yang pertama secara terbuka menyuarakan ide radikal ini. Mereka mengusulkan pemerintah untuk melakukan moratorium sementara terhadap seluruh proyek pembangunan IKN.
Alasannya? Sangat fundamental. NasDem menyoroti dua masalah utama: kemampuan fiskal negara yang terbatas dan belum adanya Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemindahan ibu kota secara resmi, padahal ini adalah amanat undang-undang.
Ini adalah sebuah gugatan langsung terhadap kesiapan dan legalitas formal keberlanjutan proyek.
2. DPR Tak Langsung Tolak, Buka Pintu "Kajian Mendalam"
Baca Juga: Misteri 300 'Penumpang Siluman' di KM Barcelona yang Terbakar, DPR: Ini Harus Diinvestigasi!
Alih-alih menolak mentah-mentah, Komisi II DPR RI yang membidangi pemerintahan dalam negeri justru memberikan respons yang sangat hati-hati.
Wakil Ketua Komisi II, Bahtra Banong, menegaskan pihaknya akan melakukan "kajian yang lebih mendalam" terkait usulan moratorium ini.
"Soal apakah perlu dimoratorium atau tidak. Nanti kami akan melakukan kajian yang lebih mendalam perlu apa tidaknya ya," kata Bahtra dikutip dari ANTARA.
Sikap DPR yang membuka pintu kajian ini menjadi sinyal kuat bahwa usulan moratorium tersebut dianggap cukup serius dan berdasar untuk tidak diabaikan begitu saja.
3. Benturan Anggaran Raksasa: IKN vs Makan Gratis Prabowo
Inilah inti dari persoalannya: uang. Bahtra Banong secara blak-blakan menyebutkan bahwa kajian moratorium IKN tidak bisa lepas dari program-program strategis pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto. Ia menunjuk langsung pada dua program raksasa: ketahanan pangan dan makan bergizi gratis.
Berita Terkait
-
Misteri 300 'Penumpang Siluman' di KM Barcelona yang Terbakar, DPR: Ini Harus Diinvestigasi!
-
Respons Kritik BEM FH Unes, Habiburohkman Ngaku Tergelitik RKUHAP Dianggap Kemunduran
-
Aksi Tolak RKUHAP di Gerbang Pancasila DPR
-
Dijawab Aturan Pencabutan WNI, 'Tangisan Viral' Tentara Bayaran, Satria Kumbara Tidak Mempan?
-
Bola Panas IKN; NasDem Desak Keppres, PDIP Lempar Wacana Radikal 'Boyong' Seluruh BUMN
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
500 Ribu Lulusan SMK Siap Go Global: Cak Imin Targetkan Tenaga Terampil Tembus Pasar Dunia