Suara.com - Fakta mengejutkan di balik insiden terbakarnya KM Barcelona V di Perairan Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) terungkap.
Jumlah penumpang yang diselamatkan ternyata mencapai 580 orang atau nyaris dua kali lipat dari data manifes resmi sebanyak 280.
Temuan ini memicu reaksi keras dari parlemen, yang mendesak investigasi tuntas terhadap dugaan 'penumpang siluman' dan lemahnya pengawasan.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mengungkapkan adanya temuan mengagetkan terkait dugaan over kapasitas penumpang KM Barcelona V yang terbakar.
Ia menegaskan bahwa Komisi V akan menyelidiki tuntas bagaimana perbedaan data yang sangat signifikan ini bisa terjadi.
"Memang ada temuan yang agak mengagetkan kita semua, bahwa publik sudah tahu manifest itu 280, tapi setelah upaya evakuasi ini ditemukan ada 580. Berarti ada beda 300 antara manifest dengan penumpang yang ada di kapal. Ini kita akan investigasi nanti ya, kenapa bisa terjadi seperti ini," kata Lasarus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Lasarus menyoroti bahwa dugaan kelebihan penumpang ini memiliki implikasi serius yang berkaitan langsung dengan urusan pajak hingga klaim asuransi bagi para korban.
Lebih dari itu, Lasarus mempertanyakan standar keselamatan paling dasar yang telah diabaikan.
Ia memastikan pihaknya akan segera memanggil Menteri Perhubungan untuk mengonfirmasi dan meminta pertanggungjawaban.
Baca Juga: KM Barcelona Terbakar: DPR Bongkar Bobrok Pengawasan Kemenhub, 90 Persen Kecelakaan Akibat Kelalaian
"Ini mungkin tidak bisa dijawab sekarang dulu, kami akan panggil nanti Menteri Perhubungan, kenapa kapal bisa berlayar dengan kondisi seperti ini? Ini KSOP-nya bagaimana ini? Harusnya kapal itu kan di-clearance dulu, ada pengawasan yang cukup, sehingga kapal ini ketika berlayar itu bukan hanya saja dari sisi teknis kapalnya saja, harus dilakukan ram check, kemudian harus naik dock berapa lama, dan hal-hal yang lain berkaitan dengan keselamatan," tegasnya.
Kekhawatiran terbesar tertuju pada ketersediaan alat keselamatan yang jelas tidak sebanding dengan jumlah orang di atas kapal.
"Kemudian dari 280 ditemukan 580 yang diselamatkan, ini lifejacket-nya bagaimana dan seterusnya kita belum tahu ini," sambungnya.
Selain memanggil Menhub, Lasarus menyatakan bahwa Komisi V DPR juga terus berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mempercepat proses investigasi.
"Ini bagian dari tugas dari KNKT, tentu kami tunggu, kita akan panggil Menteri Perhubungan dalam waktu dekat, dalam minggu ini kita akan pastikan, karena kebetulan kami juga urusan dengan anggaran sudah selesai, mungkin minggu ini kita akan panggil Menteri Perhubungan, terkait dengan kita klarifikasi, terkait dengan kejadian kapal Barcelona 5 di Laut Minahasa," katanya.
Sebelumnya, KM Barcelona V yang melayani rute pelayaran Manado-Tahuna diperkirakan terbakar pada Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 13.30 WITA.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
KPK Beberkan Biang Kerok Penyidikan Korupsi Kuota Haji Berlarut-larut, Ternyata Ini Alasannya
-
Gurita Korupsi Pertamina: KPK Ungkap Kaitan Eks Direktur dengan Riza Chalid di Kasus Suap Katalis
-
Dana DKI Jakarta Rp14,6 Triliun Mengendap di Bank: Gubernur Pramono Ungkap Alasannya!
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
-
KPK Bantah Cuma Tunggu Laporan Mahfud MD Usut Dugaan Korupsi Whoosh: Informasi Kami Cari
-
Dalami Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Tak Hanya Tunggu Laporan Mahfud MD
-
Dukung Revitalisasi Kota Tua, Veronica Usul Ada Pendongeng hingga Musisi di Alun-Alun Fatahillah
-
KPK Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Alasan Kesehatan Jadi Pertimbangan
-
Usai Koruptor Lukas Enembe Wafat, Tukang Cukur Langganannya Ikut 'Dibidik' KPK, Mengapa?
-
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231 Berakhir, Berikut Sikap Kedubes Iran di Indonesia