Suara.com - Di bawah terik matahari Bogor pada Kamis (17/7/2025) siang, Usman (57) tak kenal lelah. Suaranya yang serak terus berteriak memanggil calon penumpang di depan Stasiun Bogor, salah satu lahan basah yang tersisa. Baginya, setiap penumpang adalah harapan untuk bisa membawa uang pulang ke rumah.
Usman adalah satu dari ribuan potret sopir angkot yang kini berjuang di persimpangan jalan. Di satu sisi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah gencar mempercantik wajah transportasinya.
Di sisi lain, modernisasi itu secara perlahan namun pasti mulai menggilas roda angkot-angkot tua yang telah puluhan tahun menjadi urat nadi kota.
Ini adalah kisah tentang dilema besar: antara penataan kota dan nasib perut para sopirnya.
Usman sadar betul persaingan semakin ketat. Dulu, angkot adalah raja. Kini, ia harus berbagi jalan dengan taksi online, ojek online (ojol), dan primadona baru Pemkot, Biskita Transpakuan.
Meski begitu, angkotnya masih punya pesona bagi sebagian warga.
“Alhamdulillah penumpang masih banyak, meski tak seramai pada 15-20 tahun silam. Sekarang calon penumpang banyak pilihan layanan transportasi," kata Usman dalam pesan yang diterima, Selasa 22 Juli 2025.
Dengan tarif dasar Rp 5.000, angkot masih menjadi pilihan termurah. Namun, di balik perjuangan Usman, kebijakan besar tengah digulirkan Pemkot Bogor.
"Operasi Senyap" Reduksi Angkot Tua
Baca Juga: Tragis! Usai Kubur Jenazah Ayahnya, Sopir JakLingko di Jakut Tubruk Tiang sampai Terjepit
Untuk mewujudkan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau, Pemkot Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan program reduksi atau pengurangan jumlah angkot secara massal. Sasarannya jelas angkot-angkot yang usianya sudah uzur.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menegaskan bahwa tahun ini, ratusan angkot akan dipensiunkan.
"Tahun ini ada sekira 216 angkot yang sudah melebihi batas umur (20 tahun) itu dan akan kami reduksi secara bertahap," ujar Jenal belum lama ini.
Berdasarkan data Dishub, program ini sudah berjalan beberapa tahun. Sepanjang 2019-2025, Pemkot telah mereduksi 646 unit, menyisakan 2.766 unit angkot yang masih beroperasi hingga 8 Juli 2025. Nantinya, angkot-angkot ini akan digantikan oleh koridor-koridor baru Biskita Transpakuan.
Langkah reduksi ini dibarengi dengan pengetatan aturan dan razia di lapangan. Angkot yang kerap ngetem (mangkal) sembarangan, terutama di titik-titik vital seperti Alun-Alun Kota Bogor, menjadi target utama.
"Saya minta Kadishub siagakan personel, bahkan kalau perlu ada PPNS yang menindak di lokasi terhadap angkot yang ngetem apalagi bagi sopir yang meninggalkan mobilnya saat ngetem," tegas Jenal.
Berita Terkait
-
Tragis! Usai Kubur Jenazah Ayahnya, Sopir JakLingko di Jakut Tubruk Tiang sampai Terjepit
-
ASN DKI Wajib Naik Angkutan Umum Tiap Rabu, Pengamat: Pegawai Kementerian-BUMN Juga Dong
-
Viral Sopir Angkot Rayakan Wisuda Anak dengan Cara Tak Biasa, Pesan Pilu Jadi Sorotan
-
Angkot Dilarang ke Puncak saat Libur Lebaran 2025: Siap-Siap Cari Alternatif
-
Gembar-gembor Firdaus Oiwobo Kabur gegara Bosan Tak Pernah Hidup Susah: Gue Jadi Pemulung
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Sultan B. Najamudin Turun ke Sawah, Serahkan Alsintan dan Benih Jagung untuk Petani Bengkulu
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
Istana Segera Umumkan Struktur Komite Reformasi Polri: Pastikan Ada Nama Mahfud MD!
-
Pimpinan DPR Sudah Terima Surat, MKD Bakal Gelar Sidang Bahas Nasib Ahmad Sahroni hingga Uya Kuya?
-
Viral Tangis Ibu di Lampung: Anak Korban Bully, Sekolah Malah Memberhentikannya
-
Mendagri dan Kepala BNN Bahas Penguatan Sinergi Penanggulangan Narkoba
-
Polri Ungkap Modus Baru Narkoba: Obat Bius Legal 'Etomidate' Diubah Jadi Cairan Vape
-
Kesehatan Jadi Tameng? KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Kusnadi di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim
-
9 TPU di Jakarta Selatan Penuh, Sistem Makam Tumpang Jadi Solusi Utama
-
Meme Bahlil Makin Menjadi-jadi Usai Diancam UU ITE, Underbow Golkar Polisikan Sejumlah Akun Medsos