Suara.com - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berjanji bakal memburu para pelaku dalam praktik pengoplosan beras premium yang beredar di pasaran.
“Tim sudah bergerak dari kemarin,” kata Sigit, kepada wartawan, Rabu (23/7/2025).
Sigit menyampaikan jika pihaknya sangat serius dalam perkara ini. Terlebih Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi untuk menindak tegas tanpa pandang bulu.
Sigit menyebut, perkembangan penyidikan akan diumumkan secara berkala. Untuk sementara, ia meminta publik bersabar dan memberi waktu tim bekerja.
“Ya, lihat besok insya Allah ada rilis,” ucapnya.
Sigit sebelumnya bakal melakukan penyelidikan terkait dugaan kecurangan produsen beras yang mengoplos standar mutu hingga kapasitas.
Saat ini, lanjut Sigit, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menyelesaikan perkara ini.
Hal pertama yang bakal dilakukan oleh pihak kepolisian yakni dengan melakukan uji laboratorium terhadap beras-beras yang dicurigai dioplos.
Namun hingga saat ini pihaknya, lanjut Sigit, masih menunggu hasil uji laboratorium tersebut.
Baca Juga: Prabowo Lantik 2.000 Perwira TNI-Polri di Istana, Ini Daftar Adhi Makayasa
“Kita bekerjasama dengan Kementan untuk melakukan pengecekan lab terhadap mereka, progres masih berlangsung,” ujar Sigit kepada awak media, Kamis (17/7/2025).
Sejauh ini, sudah ada 25 distributor atau produsen beras kemasan yang diperiksa oleh penyidik.
Pemeriksaan berfokus pada dugaan pengoplosan serta pelanggaran volume kemasan yang tidak sesuai dengan label.
“Kategori sementara, ada yang mengoplos, kemudian ada juga yang beratnya di bawah ketentuan, tidak sesuai dengan yang ada di daftar kemasan,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya mengatakan jika ada beberapa produsen beras yang melakukan pengoplosan.
Dia bahkan mengibaratkan membeli beras premium semacam itu seperti membeli emas 24 karat, tapi yang diterima konsumen hanya 18 karat.
Berita Terkait
-
Sinyal Kuat dari Solo: Kode Kakak-Adik dari Prabowo 'Kunci' Posisi PDIP di Luar Pemerintahan?
-
Pesan Menohok Prabowo untuk Perwira Muda : Dulu Kita Lebih Rendah dari Hewan
-
Analis Bongkar 4 Sinyal dari Pertemuan Prabowo-Jokowi di Solo: Isu Pemakzulan Gibran Akan Reda?
-
Prabowo Blak-blakan soal Jadi Ketum Partai: Banyak Utang, Sering Dimaki-maki
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki
-
Draf NDC 3.0 Dinilai Tak Cukup Ambisius, IESR Peringatkan Risiko Ekonomi dan Ekologis
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren
-
Suami Pembakar Istri di Otista Ternyata Residivis, Ancaman Hukuman Ance Diperberat!