"Tadi karena banyak sekali fakta yang tidak terlalu kuat untuk sampai pada satu motif misalnya motif bunuh dirikah, motif dibunuhkah atau motif karena yang bersangkutan melakukan suatu perbuatan seksual," kata Adrianus.
Teori-teori ini saling berbenturan dan tidak ada satu pun yang didukung oleh bukti kuat dan prakondisi yang meyakinkan penyidik.
Kondisi inilah yang diduga membuat Polri berada di persimpangan jalan, kesulitan untuk merumuskan kesimpulan akhir yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
"Nampaknya belum ada prakondisi yang kemudian lalu membuat polisi yakin bahwa inilah motifnya gitu ya. Jadi pasti saling apa? Saling berbenturan begitu ya. Saya kira itu yang menyebabkan setelah 3 minggu ya itu apa penjelasan tentang sebab mati maupun motif kematian dari korban itu belum juga terselesaikan," pungkasnya.
Sementara publik terus bertanya-tanya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komnas HAM juga turut mengawasi jalannya penyelidikan ini.
Kompolnas menyebut penyidik telah menelusuri tiga lokasi kunci dan tinggal menunggu hasil autopsi mendalam untuk memperkuat kesimpulan.
Tag
Berita Terkait
-
Kelemahan Teori Fetish dalam Kasus Kematian Arya Daru Menurut Pakar
-
Kriminolog Adrianus Meliala Runtuhkan Teori Bunuh Diri Diplomat Arya dengan Satu Pertanyaan Kunci
-
Kriminolog UI: Kondisi TKP Patahkan Teori Pembunuhan Diplomat Arya Daru
-
Bobby, Polisi, dan Kucing yang Lebih Berharga dari Warga Negara?
-
Review Drama Good Boy: Ketika Mantan Atlet 'Babak Belur' Ungkap Kejahatan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono
-
Sapu Bersih Kabinet Jokowi? Presiden Prabowo Diprediksi Gergaji Menteri Titipan Oktober Ini
-
6 Gurita Bisnis Ustaz Khalid Basalamah, Diperiksa KPK Terkait Skandal Haji
-
Eks Wamenaker Noel Sudah Buka-bukaan, KPK Telusuri Dugaan Penerimaan Gratifikasi