Suara.com - Insiden bentrokan antara Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persaudaraan Islam (FPI) di Pemalang tak hanya menjadi berita nasional, tetapi juga menyorot tajam sosok sentral di baliknya: KH Abbas Billy Yachsy.
Dikenal luas sebagai Gus Abbas, ia adalah pendiri sekaligus Ketua Umum PWI-LS, organisasi yang tegas menolak nasab Ba'alawi di Indonesia.
Bagi banyak kalangan, terutama Banser, Gus Abbas bukanlah nama baru. Pengasuh Pesantren An Nadwah, Buntet Cirebon ini dikenal sebagai figur kiai yang tegas dan berani, menjadikannya inspirasi.
Lahir pada 30 Desember 1969, pria yang akrab disapa Kang Babas di lingkungan Buntet Pesantren ini adalah putra dari ulama karismatik berjuluk "macan podium", almarhum KH. M.A. Fuad Hasyim.
Namun, yang membuat posisi Gus Abbas begitu unik dan otoritatif dalam perdebatannya adalah garis keturunannya sendiri.
"Nasab beliau menyambung sampai ke Sunan Gunung Jati Cirebon, jadi beliau Dzurriyah Nabi SAW jalur Walisongo."
Klaim sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Walisongo inilah yang menjadi fondasi kuat saat ia melontarkan kritik dan penolakan terhadap klan lain yang juga mengklaim hal serupa.
Sejak muda, Gus Abbas dibesarkan dalam tradisi pesantren yang kental. Ia dikenal sebagai putra yang kerap beradu argumen dengan ayahnya, sebuah metode unik yang justru membuatnya mampu menyerap ilmu secara mendalam dari sang "macan podium".
Puncak dari pemikiran dan ideologinya adalah sikapnya yang tanpa kompromi terhadap klan Ba 'Alawi. Gus Abbas adalah salah satu kiai terdepan yang secara terbuka dan vokal menolak klaim nasab mereka. Baginya, tidak ada hubungan darah yang sah antara klan Ba 'Alawi dengan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Bentrok Pecah di Ceramah Habib Rizieq, 5 Orang Luka-luka, FPI Tuding Ada Jebakan
Sikap ini bukanlah respons sesaat terhadap tren yang sedang viral. Gus Abbas menegaskan bahwa pengetahuan ini sudah ia miliki sejak lama, diwariskan langsung oleh ayahnya.
“Saya juga waktu kecil sudah tahu, sudah dikasih tahu sama abah saya. Baalawi itu terputusnya di Amtolut bin Ubaidillah. saya dari muda sudah tahu. Sebelum viral masalah ini, itu sudah ada masalah,” ungkap Gus Abbas.
Keyakinan yang telah lama terpendam ini tidak ia simpan untuk dirinya sendiri. Untuk mengaktualisasikan gagasan dan perjuangannya secara terorganisir, Gus Abbas bersama KH Imaduddin Utsman Al Bantani dan Kyai Syarifudin Tegal mendirikan PWI-LS.
Organisasi ini menjadi kendaraan resminya untuk melawan apa yang ia sebut sebagai "doktrin yang tidak benar".
Misi PWI-LS pun dirumuskan dengan sangat jelas dan tajam, sebagaimana ditegaskan sendiri oleh Gus Abbas:
“Kami PWI menegaskan perjuangan Walisongo, masalah yang berkaitan dengan Klan Ba ‘Alwi (mengaku bernasab ke Rasulullah SAW) kita tegas menolak, nasabnya terputus dan secara scientific itu tidak tersambung dengan Rasulullah.”
Berita Terkait
-
Bentrok Pecah di Ceramah Habib Rizieq, 5 Orang Luka-luka, FPI Tuding Ada Jebakan
-
Bentrok dengan FPI di Pemalang, Siapa Sebenarnya PWI-LS? Ormas yang Tegas Lawan Ba 'Alawi
-
Kronologi Bentrok Berdarah Ceramah Habib Rizieq di Pemalang Versi FPI, Curiga 'Jalur Jebakan' Polisi
-
Detik-detik Mencekam Bentrokan Berdarah saat Ceramah Habib Rizieq di Pemalang, Apa Pemicunya?
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui