Suara.com - Kabar kehamilan Erika Carlina di luar nikah yang diumumkan secara tiba-tiba pada 18 Juli 2025 menimbulkan gelombang spekulasi baru di media sosial.
Pasalnya, pengakuan Erika bahwa usia kandungannya sudah mencapai sembilan bulan dinilai janggal karena diikuti dengan drama melawan ayah kandung sang jabang bayi, yakni DJ Panda.
Momen pengumuman itu pun bertepatan dengan hari vonis Tom Lembong, mantan pejabat yang dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara karena kasus korupsi impor gula.
Erika Carlina datang ke podcast Deddy Corbuzier, buka-bukaan perihal kehamilannya hingga ancaman dari yang dia terima.
Netizen pun mulai menduga bahwa viralnya kabar kehamilan Erika itu sengaja "diblow-up" untuk mengalihkan perhatian publik dari isu besar yang menyangkut pejabat tinggi negara.
Beberapa pengguna media sosial secara terang-terangan menyebut bahwa sorotan berlebihan terhadap kehidupan pribadi selebritas kerap muncul bersamaan dengan pengungkapan kasus besar di sektor hukum, politik, atau ekonomi.
Dalam kasus Erika Carlina, publik mencatat adanya pergeseran fokus media dari vonis Tom Lembong ke kehidupan pribadi sang selebgram.
Namun, belakangan muncul dugaan yang lebih serius, isu kehamilan Erika Carlina tidak hanya mengaburkan kasus Tom Lembong, tetapi juga dimanfaatkan untuk menutupi masalah tambang ilegal di kawasan strategis nasional, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dugaan ini muncul setelah investigasi terbaru dari Bareskrim Polri yang mengungkap aktivitas pertambangan ilegal di wilayah IKN dan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp5,7 triliun.
Baca Juga: Erika Carlina Akui Diri sebagai Pendosa Usai Hamil di Luar Nikah: Dosaku Banyak, Lebih dari Itu
Kerugian tersebut terdiri dari pengurasan sumber daya batubara senilai Rp3,5 triliun dan kerusakan lingkungan hutan sebesar Rp2,2 triliun.
Dalam operasinya, tambang-tambang ilegal itu menggunakan modus pemalsuan dokumen izin usaha pertambangan dari perusahaan legal seperti PT MMJ dan PT BMJ.
Batubara yang dihasilkan dikemas dalam karung dan dikirimkan melalui kontainer dari Pelabuhan Kariangau di Balikpapan menuju Surabaya.
Bareskrim Polri telah menyita 351 kontainer batubara ilegal dan menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini.
Namun, fakta bahwa kegiatan ilegal tersebut telah berlangsung sejak tahun 2016 hingga 2025 membuat banyak pihak mempertanyakan efektivitas pengawasan sektor pertambangan, terlebih mengingat lokasi pertambangan berada di wilayah prioritas nasional.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengonfirmasi bahwa penanganan tambang ilegal menjadi wewenang aparat penegak hukum.
Tag
Berita Terkait
-
Diperiksa 3 Jam Terkait Laporan Pengancaman DJ Panda, Erika Carlina: Banyak Pertanyaannya
-
Kemarin Bangga Teguk Minuman Rp 45 Juta, Job Nathalie Holscher Kini Banyak Dibatalkan
-
Dihamili DJ Panda, Erika Carlina Masih Diterima Ibu DJ Bravy
-
Kontroversi Nathalie Holscher: Voice Note Diduga Ungkap Skenario di Balik Parodi Ibu Hamil
-
Diancam DJ Panda, Erika Carlina Sambangi Polda Metro Jaya Malam Ini
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Upaya Redakan Konflik Internal, Bertemu Gus Yahya jadi Prioritas PBNU Kubu Zulfa?
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri