Suara.com - Sebuah pernyataan mengejutkan muncul dalam misteri kematian Brigadir Muhammad Nurhadi di Gili Trawangan. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyebut dugaan baru yang membalikkan semua narasi awal, di mana pelaku utama pembunuhan diduga bukan dua atasannya, melainkan teman wanita Kompol I Made Yogi yakni Misri Puspita Sari.
Dugaan ini disampaikan Wakil Ketua LPSK, Sri Suparyati. Menurutnya, setelah melakukan cross check pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP), penyidikan justru cenderung mengarah kepada sosok Misri sebagai tersangka kunci.
“Berdasarkan BAP, fokus penyidikan cenderung mengarah pada Misri sebagai tersangka kunci,” katanya.
Namun, Sri menegaskan bahwa ini masih dugaan sementara. Pihaknya masih terus mendalami kasus ini, apalagi mengingat kecilnya kemungkinan seorang perempuan bisa menyebabkan kematian secepat itu dengan cara dicekik.
“Kami mendalami apakah benar pelaku tunggal bisa menyebabkan kematian secepat itu, terutama mengingat kondisi fisik pelaku yang seorang perempuan,” jelasnya.
Pengacara Misri: Tidak Logis!
Tudingan dari LPSK ini langsung dibantah keras oleh kuasa hukum Misri Puspita Sari, Yan Mangandar. Ia menyebut tudingan bahwa kliennya adalah pelaku utama pencekikan sangat tidak logis dan tidak didukung alat bukti.
"Tidak ada alat bukti yang mengatakan Misri sebagai pelaku (dugaan pencekikan)," ujar kuasa hukum Misri, Yan Mangandar, dikutip Kamis (24/7/2025).
"Cuma itu kan nggak logis, tidak masuk akal. Misri mah nggak punya motif kalau terkait perbuatan itu," ujarnya.
Baca Juga: Berkas Kasus Brigadir Nurhadi Masih Mentah, Motif Masih Gelap
Yan menilai, penanganan kasus ini sejak awal sudah penuh dengan manipulasi dan relasi kuasa. Menurutnya, dari tiga orang yang ada di TKP, justru Kompol Yogi yang paling kuat mengetahui penyebab kematian korban.
"Kalau dilihat dari tiga orang (Yogi, Haris dan Misri) ada di TKP, Misri jelas tidak punya motif. Kemudian Haris Chandra tidak mungkin dia karena relasi kekuasaan dia sangat besar ya, enggak mungkin dia melakukan penganiayaan tanpa persetujuan Yogi. Jadi, di sini Yogi sangat kuatlah bahwa dia tahu terkait apa yang menjadi penyebab kematian korban. Tapi kalau Misri nggak mungkin lah," ujar Yan.
Saat ini, Misri telah mengajukan diri sebagai justice collaborator ke LPSK dan permohonannya masih dalam proses.
Sebelumnya, hasil autopsi memang menunjukkan adanya patah tulang lidah pada jenazah Brigadir Nurhadi, yang 80 persen disebabkan oleh cekikan. Namun, hingga kini Polda NTB belum bisa memastikan siapa pelaku utama di balik penganiayaan maut tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Berkas Kasus Brigadir Nurhadi Masih Mentah, Motif Masih Gelap
-
Jaksa Tolak Berkas Perkara Pembunuhan Brigadir Nurhadi: Jauh dari Sempurna!
-
Sebut Berkas Perkara Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi Tak Jelas, Kejati NTB: Motif Modusnya Apa?
-
Awal Mula Kematian Brigadir Nurhadi Terungkap, Dalih 2 Atasan Runtuh di Ujung Jarum Poligraf
-
Dibayar Rp10 Juta, Terungkap Sisi Lain Misri: Tulang Punggung Keluarga Demi Ibu dan 5 Adik
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan